Suara.com - Mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, baru saja menikahkan anak ketiganya, Yusuf Mannagalli Parawansa, pada Jumat (20/9/2024) di Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya.
Pernikahan Yusuf dengan Jihan Qonitatillah ini dihadiri Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang bertindak sebagai saksi nikah.
Prosesi akad nikah berlangsung khidmat dan haru. Yusuf mampu mengucapkan ijab kabul secara lancar dalam satu tarikan napas. "Sah, alhamdulillah," kata Jokowi usai putra Khofifah ijab kabul.
Pernikahan ini tentu sangat mengharukan bagi Khofifah sebab ia tidak didampingi sang suami yang telah meninggal dunia pada 15 Januari 2014.
Baca Juga: Profil dan Potret Jihan Qonitatillah, Menantu Khofifah Indar Parawansa Punya Karier Mentereng
Sejak ditinggal sang suami, Khofifah belum menikah lagi. Ia betah menyandang status janda selama 10 tahun lebih. Tampaknya sosok sang suami begitu membekas dalam hidup Khofifah hingga membuatnya susah move on hingga saat ini.
"Momen yang saya sempat frustasi agak berat ketika suami saya meninggalkan saya. Itu dua bulan saya harus phsycological revocery," ujar Khofifah di Youtube MerryRiana.
Saking frustasinya, Khofifah mengatakan sampai mengumpulkan semua dokumen, penghargaan, ijazah suami karena menganggap semua gelar yang didapat sudah tidak ada gunanya lagi.
"itu dua bulanan saya butuh waktu. Secara psikologi emang berat bagi saya," ujar Ketua Muslimat NU ini.
Sosok Suami Khofifah
Baca Juga: Profil Yusuf Mannagalli Parawansa, Anak Khofifah yang Melepas Masa Lajang
Suami Khofifah Indar Parawansa yang telah meninggal dunia itu bernama Indar Parawansa yang merupakan lelaki asal Sulawesi Selatan. Indar Parawansa lahir pada 26 Juli 1960 di Palu.
Ia merupakan keturunan darah biru. Ayah Indar, Djalaluddin Parawansa, merupakan keturunan ulama Muhammad Yusuf bin Abdullah Abu al-Mahasin at-Taj Khalwati al-Makassari, yang kemudian lebih terkenal di Sulsel dengan gelar Tuanta Salamaka Ri Gowa (Guru Kami yang Agung dari Gowa). Masyarakat lebih mengenalnya dengan nama Syekh Yusuf.
Syekh Yusuf merupakan ulama besar penyebar Islam dan lahir di Kabupaten Gowa, Sulsel. Syekh Yusuf menyebarkan Islam pada abad ke-17 Masehi hingga ke Afrika Selatan.
Syaikh Yusuf Al-Makassari meninggal dan dimakamkan di Cape Town, Afrika Selatan. Pada tahun 1995, Syekh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Suharto.
Khofifah sendiri mengakui bahwa suaminya merupakan seorang keturunan darah biru. Hal ini ia ungkapkan ketika acara malam Midodareni putrinya, Patimassang, pada 2019 lalu.
"Keluarga almarhum ayahanda Patimassang dikenal sebagai bagian dari keluarga trah marga darah biru. Dan saya keluarga darah merah," ujar Khofifah.
Berbeda dengan Khofifah yang seorang politisi, Indar Parawansa adalah birokrat tulen. Ia memulai kariernya sebagai staf pemerintahan daerah Kabupaten Takalar mulai 1987-1999. Indar lalu pindah menjadi staf di ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri.
Di bidang pendidikan, pria yang punya sebutan Daeng Beta ini merupakan lulusan sarjana sosial ekonomi pertanian Universitas Hasanuddin.
Ia lalu melanjutkan studi S2 jurusan kependudukan di Universitas Gajah Mada (UGM). Kemudian Indar meraih gelar doktor bidang lingkungan di Institut Pertanian Bogor.
Di tahun 2012, Indar Parawansa pernah mencoba peruntungan di dunia politik dengan mengikuti Pilkada Takalar sebagai calon bupati.
Dua tahun kemudian tepatnya pada 15 Januari 2014, Indar Parawansai ditemukan meninggal di dalam kamar hotel di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Suami Khofifah dinyatakan meninggal dunia karena penyakit gula serta kemungkinan adanya kegagalan fungsi jantung.