Manggung Di 'Pestapora', SBY Bikin Pecah Penonton: Masih Ingat Aku?

Jum'at, 20 September 2024 | 23:20 WIB
Manggung Di 'Pestapora', SBY Bikin Pecah Penonton: Masih Ingat Aku?
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi salah satu penampil dalam festival musik "Pesta Pora" di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/9/2024). (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi salah satu penampil dalam festival musik "Pesta Pora" di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/9/2024). Kehadiran SBY ini disambut antusias para penonton.

Tampil di stage utama Pesta Pora, SBY membuka penampilannya dengan menyapa para penonton. Ia menanyakan apakah penonton masih mengingat dirinya atau tidak.

"Apakabar Jakarta? Apa kabar Pesta Pora Masih ingat aku?" tanya SBY kepada para penonton.

"Masih!" Sambut riuh penonton.

Baca Juga: Aksi Panggung SBY di Pestapora 2024 Bikin Penonton Berjingkrak-jingkrak

Untuk penampilan pertamanya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menyanyikan lagu dari Jamrud berjudul "Pelangi di Matamu".

Lalu, dilanjutkan "Kamu Gak Sendirian" dari Tipe Ex dan Kenanglah Aku yang dipopulerkan Naff. Selanjutnya, SBY menyanyikan lagu buatannya sendiri bersama Rio Febrian berjudul "Ku Yakin Sampai Disana.

Lagu kelima, SBY mengajak banyak artis menyanyikan lagu buatannya berjudul "Bumi Kita dan Save Our World". Ada banyak artis yang terlibat, di antaranya Ariyo Wahab, Sandy Sondoro, Yuni Shara, Joy Tobing, Rio Febrian, Lala Karmela, dan Andy/Riff.

Bersama para artis tersebut, SBY menyanyikan lagu kelima berjudul "Save Our World" buatannya. Sebagai penutup, ia mengajak penonton bernyanyi bersama lagu "Yellow" dari Coldplay.

Dalam penampilannya, SBY juga berulang kali menyelipkan pesan kepada para penonton. Seperti ajakan perdamaian dan mengingat momen pandemi Covid-19.

Baca Juga: Beda Kelas SBY dan Jokowi saat Ulas Film Disorot Warganet: Modal Intelektual vs Pencitraan

"Terima kasih, sebagai bangsa, marinkita saling menyanyangi, saling mengingat satu sama lain. Itu indah sekali. That's beautiful," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI