Suara.com - Sikap anak Nikita Mirzani, Laura Meizani alias Lolly, kepada sang kekasih Vadel Badjideh dinilai publik berlebihan dan terlalu bucin. Lekatnya hubungannya Lolly dan Vadel dinilai tak bisa dilepaskan dari renggangnya komunikasi antara Lolly dan Nikita Mirzani sendiri.
Ibu dan anak itu diketahui telah berseteru sejak lama. Bahkan pada Maret 2024 lalu, Nikita Mirzani blak-blakan mengaku telah menghapus nama Lolly dati daftar Kartu Keluarga juga hak waris.
Psikolog anak dan keluarga Mira Amir menduga kalau remaja 17 tahun itu bisa jadi alami kurang kasih sayang. Kondisi seperti itu bisa membuat seseorang mencari sumber kasing sayang lain, salah satunya dari pacar.
"Kebutuhan afeksinya kan tetap ada ya, saya nggak langsung direct ke pacar, tapi anak ini, ketika dia tidak terpenuhi kebutuhannya pastinya akan mencari sumber yang bisa menutup kekurangan tersebut," kata Mira kepada Suara.com, dihubungi Jumat (20/9/2024).
Baca Juga: Beda Pekerjaan Orang Tua Lolly vs Vadel Badjideh: Sama-sama Mentereng
Saat anak merasa bisa mendapatkan hubungan kasih sayang timbal balik di luar orangtuanya, hal tersebut juga menjadi bagian dari mekanisme pertahanan dirinya dari dalam.
Mira menegaskan bahwa bukti kasih sayang orangtua tak cukup hanya dengan selalu memberikan harta, melainkan juga perhatian dan kehadiran perannya secara nyata.
"Kebutuhan anak kan nggak hanya (materil) itu gitu ya kan, kalau kita lihat hierarki kebutuhannya sandang, pangan, papan itu kan yang semuanya didapat melalui uang ataupun materi itu kan yang paling dasar ya. Naik ke atas kan nanti ada butuh pengakuan, butuh juga self esteemnya," jelasnya.
Alih-alih dapat kasih sayang, Mira menduga kalau Lolly telah alami trauma. Puncak trauma tersebut bisa jadi dirasakannya ketika Nikita Mirzani menyatakan Lolly bukan anaknya lagi. Sebab, ucapan tersebut membuat Lolly menjadi kehilangan identitasnya.
"Pengalaman di dalam saya berhadapan dengan klien, seorang anak bisa tersentak ataupun terhenyak bahwa dia dikatakan 'gue bukan emak lo lagi, lo bukan anak gue lagi', itu fatal, itu sangat memukul eksistensinya si anak," kata Mira.