Kronologi Kasus Sum Kuning, Penjual Telur Korban Pemerkosaan Tahun 1970

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 20 September 2024 | 17:31 WIB
Kronologi Kasus Sum Kuning, Penjual Telur Korban Pemerkosaan Tahun 1970
Sum Kuning - Kronologi Kasus Sum Kuning (YouTube/Umbra Skull)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Beberapa puluh tahun silam, warga Yogyakarta digegerkan dengan kasus Sum Kuning. Di mana ia jadi korban pemerkosaan oleh sekelompok pemuda. Penasaran dengan kronologi kasus Sum Kuning? Simak selengkapnya dalam ulasan artikel berikut.

Suara.com - Sum Kuning merupakan peristiwa yang terjadi pada 21 September 1970. Namun sampai saat ini, perkara itu disebut masih jadi misteri. Muncul desas-desus jika pelaku yang ditangkap bukan yang sebenarnya. Bahkan Kapolri Jenderal Hoegeng Imam Santoso harus turun tangan menangani kasus itu.

Berita kasus Sum Kuning di media massa. [Ist]
Berita kasus Sum Kuning di media massa. [Ist]

Mengenal Sum Kuning

Sum Kuning memiliki nama asli Sumaridjem. Dia merupakan seorang pedagang telur yang sehari-hari menjajakan dagangannya di wilayah Yogyakarta.

Sum merupakan putri dari Sudiredjo. Sehari-hari ia biasa mengantarkan telur ke para pelanggan yang ada di Kota Baru, Bumijo, Suryobratan, Ngasem, Patuk, Tegal Mulyo, hingga beberapa kampung lainnya. Dalam sehari, Sum Kuning mampu menjual sekitar 200 butir telur.

Kronologi Kasus Sum Kuning

Pada tanggal 21 September 1970, Sumaridjem pulang terlambat sehingga ia terpaksa harus menyusuri malam dengan berjalan sendirian. Sebab kala itu hari sudah petang, sehingga jalanan lengang. Kendaraan umum yang biasa ia naiki dan lewat desa Ngampilan, hanya beroperasi hingga pukul 05.00 sore.

Sehingga dengan terpaksa, Sum harus berjalan kaki ke arah utara, melewati Jalan Patuk menuju ke Jalan Ngupasan. Setibanya di Ngupasan, bus kota yang melaju ke arah Godean juga tak kunjung datang. Lagi-lagi ia harus berjalan dengan perasaan waswas karena hari sudah sangat gelap dan kondisi jalanan sepi. Ketika Sum melintasi timur Asrama Polisi Patuk, tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang hampir menyerempet dan langsung berhenti di dekatnya. 

Mengutip berbagai sumber, disebutkan bahwa di dalam mobil itu ada segerombolan pemuda berambut gondrong. Mereka turun dari mobil dan langsung menculik Sum. Meski sudah berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri, namun usahanya sia-sia.

Baca Juga: Dalang di Balik Peristiwa G30S/PKI Berdasarkan Sejumlah Teori yang Selama Ini Berkembang

Di dalam mobil, Sum diancam menggunakan belati yang sudah ditempelkan di lehernya. Mobil melaju mengitari Jalan Diponegoro menuju ke Bumijo. Tidak lama setelahnya, Sumaridjem kemudian dibius hingga hampir tak sadarkan diri. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI