Suara.com - Sebuah video mengerikan diputar di pengadilan yang memperlihatkan Carly Gregg, seorang remaja berusia 15 tahun, yang diduga menembak ibunya sebanyak tiga kali di wajah.
Carly saat ini diadili atas tuduhan pembunuhan terhadap ibunya dan percobaan pembunuhan terhadap ayah tirinya, Heath, dalam insiden yang terjadi pada Maret lalu di rumah mereka.
"Saya tahu dia telah ditembak, ada darah di sekitarnya, saya tidak yakin di mana tepatnya, di sisi kanan wajahnya," kata Heath saat bersaksi di pengadilan.
Video tersebut menunjukkan Gregg mondar-mandir di dapur dengan mengenakan kaus oblong Nirvana dan celana panjang gelap, lalu menghilang sebentar sebelum terdengar suara tiga tembakan. Sesudah itu, Gregg terlihat duduk santai sambil mengirim pesan singkat, seolah-olah tidak terpengaruh oleh kejadian yang baru saja terjadi.
Menurut jaksa, Gregg diduga menggunakan ponsel ibunya untuk mengirim pesan teks kepada ayah tirinya, berpura-pura bahwa semua baik-baik saja di rumah.
Sebelum insiden tersebut, Gregg dilaporkan mengalami halusinasi pendengaran dan ketakutan akan diketahui ibunya terkait kebiasaannya merokok ganja. Gregg juga mengonsumsi obat-obatan antidepresan seperti Lexapro dan Zoloft untuk mengatasi gangguan suasana hati, yang menunjukkan bahwa ia sedang berjuang dengan masalah kesehatan mental yang serius.
Dalam persidangan, psikiater Dr. Andrew Clark menyatakan bahwa Gregg mengalami "pingsan" selama lebih dari 90 menit pada hari kejadian. Ia juga menegaskan bahwa halusinasi pendengaran yang dialami Gregg selama beberapa tahun terakhir tidak pernah mendorongnya untuk melakukan tindakan kekerasan.
Selain itu, Gregg diduga menunjukkan mayat ibunya kepada seorang teman, yang datang setelah menerima pesan darinya. Ketika ayah tirinya pulang ke rumah, ia ditembak di bahu, namun berhasil merebut pistol dari Gregg, yang kemudian melarikan diri.
Dalam kesaksiannya, Heath menggambarkan perubahan drastis dalam perilaku Carly pada hari tersebut, menyatakan bahwa dia tampak seperti melihat setan, meskipun biasanya dikenal sebagai gadis yang manis.
Baca Juga: Remaja Jadi Pelaku Kejahatan Seksual, Siapa yang Bertanggung Jawab?
"Ketika saya membuka pintu dapur, pistol itu meletus di wajah saya sebelum pintu terbuka selebar tiga atau empat inci," kata Heath.
"Pistol itu melesat di depan wajahku. Pistol itu meletus dua kali lagi, tetapi tanganku sudah memegang pistol itu setelah tembakan pertama, dan aku memutarnya menjauh dari Carly." lanjutnya.
Pihak pengadilan berupaya memberikan kesepakatan pembelaan kepada Gregg dengan hukuman 40 tahun penjara, namun ia menolaknya dan memilih pembelaan dengan alasan gila. Jika terbukti bersalah, Gregg dapat dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.