Donald Trump Sebut Kamala Harris Sebagai Ancaman Bagi Demokrasi: Kita Harus Menghentikan Kebohongan!

Bella Suara.Com
Kamis, 19 September 2024 | 16:52 WIB
Donald Trump Sebut Kamala Harris Sebagai Ancaman Bagi Demokrasi: Kita Harus Menghentikan Kebohongan!
Kamala Harris dan Donald Trump (kolase instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melontarkan kritik tajam terhadap Wakil Presiden Kamala Harris, menyebutnya sebagai "ancaman bagi demokrasi" hanya beberapa hari setelah pasangannya, JD Vance, meminta agar retorika politik lebih tenang.

Dalam sebuah rapat umum yang digelar di New York pada Senin malam, Trump menyampaikan tuduhan tanpa bukti bahwa komentar Presiden Joe Biden dan Harris, yang menyatakan bahwa Trump merupakan ancaman bagi demokrasi, telah memicu upaya untuk membunuhnya. Ia kemudian berbalik menggunakan tuduhan serupa terhadap lawan-lawan politiknya.

“Saya ingin menyampaikan pesan langsung kepada Kamala Harris, politisi Demokrat sayap kiri radikal, dan media berita palsu,” kata Trump di hadapan para pendukungnya yang langsung memberikan ejekan.

Donald Trump ditembak saat berpidato di Pennsylvania, Sabtu (13/07/2024) (Twitter/DonaldTNews)
Donald Trump ditembak saat berpidato di Pennsylvania, Sabtu (13/07/2024) (Twitter/DonaldTNews)

“Kita harus menghentikan kebohongan, berita bohong, dan pencemaran nama baik terhadap saya. Faktanya, saya bukan ancaman bagi demokrasi, justru mereka yang menjadi ancaman.” lanjutnya.

Baca Juga: Beda Pilihan Politik: Karyawan Tesla, SpaceX, dan X Lebih Banyak Sumbang Dana untuk Kamala Harris Dibanding Trump

Pernyataan tersebut berbeda dengan reaksinya pada Juli lalu, ketika Trump menyerukan persatuan nasional setelah upaya pembunuhan terhadap dirinya di Pennsylvania. Saat itu, ia menekankan pentingnya persatuan dalam sebuah unggahan di media sosial.

Sementara itu, JD Vance, yang merupakan calon wakil presiden Trump dalam pemilihan mendatang, juga menyoroti pentingnya menjaga perdebatan politik yang sehat tanpa memfitnah lawan.

"Kita boleh tidak setuju, tetapi tidak boleh menyebut salah satu kandidat sebagai fasis atau ancaman bagi demokrasi," ujar Vance.

Trump juga mengkritik pemerintahan Biden dengan menyatakan bahwa ekonomi terbesar di dunia, Amerika Serikat, telah berubah menjadi "negara dunia ketiga" di bawah kepemimpinan Biden.

Baca Juga: Blak-blakan Dukung Kamala Harris, Taylor Swift Bikin Donald Trump 'Kejang-kejang'

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI