Sudah Ngobrol Bareng Prabowo soal Jatah Menteri, Surya Paloh Ogah NasDem jadi Prioritas: Itu yang Saya Harapkan

Kamis, 19 September 2024 | 14:07 WIB
Sudah Ngobrol Bareng Prabowo soal Jatah Menteri, Surya Paloh Ogah NasDem jadi Prioritas: Itu yang Saya Harapkan
Sudah Ngobrol Bareng Prabowo soal Jatah Menteri, Surya Paloh Ogah NasDem jadi Prioritas: Itu yang Saya Harapkan. (Suara.com/Rakha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh angkat bicara soal rencana nomenklatur menteri kabinet Prabowo Subianto yang jumlahnya mencapai 44 kursi. Meski dikatakan sebagai koalisi gemuk, Paloh menegaskan bahwa penentuan jumlah pos menteri sertai orang-orang yang akan mengisi jabatan itu sepenuhnya hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih 2024-2029. 

Menurutnya, yang terpenting ialah menempatkan orang-orang yang tepat sesuai kemampuannya pada kursi menteri tersebut.

"Untuk mengatur lalu lintas komposisi nomenklatur bahkan penempatan daripada persons di dalam kabinet, dengan latar belakang apapun itu, dalam berbagai komposisi apapun yang dirasakan itu tepat, ya kita hormati ya," kata Paloh usai lakukan Pengukuhan Pengurus DPP Partai Nasdem di Jakarta, Kamis (19/9/2024). 

Baca Juga: Awalnya Dicurigai Fedi Nuril, Jubir Kaesang Disebut Bikin Wawancara Fiktif: Cebokan Lo Gak Berhasil

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh. (Suara.com/Lilis)
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh. (Suara.com/Lilis)

Sebagai partai pendukung pemerintah, dia menegaskan bahwa NasDem akan sepakat dengan keputusan Prabowo dalam menyusun kabinetnya. 

"Apapun policy kebijakan, komposisi nomenklatur di dalam pemerintahan baru, kabinet baru, itu tentu kita semuanya sepakat. Itu adalah hak prerogatif daripada Presiden," ujarnya.

Terkait 'bagi-bagi' jatah menteri, Palih juga mengaku telah 2-3 kali berbicara dengan Prabowo mengenai hal tersebut. Dia menyampaikan kalau Nasdem minta tidak diprioritaskan untuk mendapat kursi menteri.

Keputusan itu, disebut Paloh, sebagai bentuk etik dalam berpolitik karena disadari Nasdem mulanya bukan pendukung Prabowo saat Pilpres 2024. 

Prabowo Subianto (Instagram/Prabowo)
Prabowo Subianto (Instagram/Prabowo)

"Saya mengutarakan kepada Bapak Prabowo bahwa NasDem memberikan kesempatan kepada beliau dan kepada seluruh posisi kebijakan beliau untuk memprioritaskan seluruh partai-partai politik di luar partai NasDem untuk masuk di kabinet. Artinya NasDem bukan prioritas, itu yang saya harapkan," katanya.

Baca Juga: Klaim Biaya Penumpang Pesawat Jet Rp90 Juta Cuma Taksiran Kaesang, Pengacara: Hanya Angka Self-Assessment

Informasi mengenai jumlah menteri kabinet Prabowo itu pertama kali diungkapkan oleh elite Partai Golkat Bambang Soesatyo alias Bamsoet.

Ketua MPR itu mengaku pernah dengar info obrolan 'warung kopi' kalau jumlah menteri pemerintahan Prabowo-Gibran akan ada sebanyak 44.

Hal itu diungkapkan Bamsoet dalam sambutannya saat membuka acara Turnamen Bulutangkis pimpinan DPR dan MPR RI di GOR Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024) sore.

Ia pun berharap kerabatnya yang masih menjabat di DPR RI saat ini bisa mendapat kesempatan menjadi menteri.

"Karena nanti, dari 34 menjadi 44. Ya mudah-mudahan, kawan-kawan kita, yang di DPR berkesempatan untuk menjadi eksekutif, sehingga bisa merasakan dimaki-maki kolega sendiri," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI