Ilmuwan Sebut Lapisan Ozon Kian Menipis, Efeknya Bikin Penuaan Dini Hingga Kanker

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 19 September 2024 | 02:10 WIB
Ilmuwan Sebut Lapisan Ozon Kian Menipis, Efeknya Bikin Penuaan Dini Hingga Kanker
Lubang lapisan ozon di Kutub Selatan 16 September 2021. [ESA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lapisan ozon disebut terus menipis sejak 2020 terutama di Kutub Selatan dan Antartika, menurut seorang ilmuwan Turki.

Prof. Mete Tayanc dari Universitas Marmara di Istanbul mengatakan, bahwa lapisan ozon seperti perisai yang menghalangi sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya dari matahari, tetapi meneruskan cahaya yang bisa kita lihat dan penting bagi kehidupan di Bumi.

Tayanc mengatakan jika tidak ada lapisan ozon, manusia akan mengalami dampak negatif seperti penuaan kulit dini, berbagai macam kanker, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan katarak dini. Proses fotosintesis pada tumbuhan juga akan terganggu.

Menurut dia, ada tiga faktor utama yang menyebabkan penipisan lapisan ozon: klorofluorokarbon (CFC), partikel halus, dan sinar matahari.

Baca Juga: Fasilitas Nathabumi Milik BUMN Semen Sudah Musnahkan 103 Ton Bahan Perusak Ozon

Tayanc memperingatkan bahwa Protokol Montreal tentang Zat Perusak Lapisan Ozon telah mendasari upaya untuk menghapus secara bertahap berbagai zat yang merusak lapisan ozon.

Protokol itu, yang diadopsi pada 16 September 1987 dan mulai berlaku pada 1 Januari 1989, adalah perjanjian internasional yang bertujuan melindungi lapisan ozon dengan menghilangkan zat-zat perusak ozon secara bertahap.

"Ketika Protokol Montreal pertama kali disusun, bahan kimia perusak ozon diperkirakan akan berkurang hingga 50 persen pada 1999. Namun, target ini kemudian direvisi," kata Tayanc.

Amandemen London, yang ditandatangani pada 1990, menetapkan target baru pelarangan semua gas perusak ozon pada 2000.

"Meskipun emisi zat-zat tersebut telah berkurang secara signifikan, beberapa di antaranya masih digunakan dalam jumlah kecil hingga saat ini," katanya.

Baca Juga: Radar Canggih Tiongkok Deteksi Gelembung Plasma di Atas Piramida Mesir, Antisipasi Gangguan GPS?

Sejak 2020, penipisan lapisan ozon terus berlangsung secara signifikan, kata Tayanc.

"Total level ozon terus menurun, dan karena kita sekarang berada di bulan September, area yang terkena dampak semakin meluas," kata ilmuwan itu.

"Hingga 9 September 2024, luas lubang ozon telah mencapai lebih dari 10 juta kilometer persegi," kata dia.

PBB menetapkan 16 September sebagai Hari Internasional Pelestarian Lapisan Ozon. (Sumber: Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI