"Puluhan anggota Hizbullah telah terluka di selatan dan di pinggiran selatan Beirut setelah pager mereka meledak," kata seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah kepada kantor berita AFP, yang meminta anonimitas untuk membahas masalah-masalah sensitif.
Kantor Berita Nasional resmi Lebanon menyebutnya sebagai "insiden keamanan musuh yang belum pernah terjadi sebelumnya" dengan "pager genggam meledak" pada waktu yang hampir bersamaan di seluruh Lebanon.
Menurut AFP, Hizbullah berkomunikasi melalui sistem telekomunikasinya sendiri dan telah meminta anggotanya untuk tidak menggunakan telepon seluler sejak perang Gaza dimulai hampir setahun yang lalu. Perintah itu dikeluarkan untuk menghindari pelanggaran teknologi oleh Israel.
Hizbullah mengeluarkan pernyataan tak lama setelah ledakan pager yang mengatakan bahwa pada "Sekitar pukul 3:30 sore (waktu setempat) pada hari Selasa, beberapa perangkat pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah dan pejabat berbagai lembaga meledak."
"Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas ledakan pager tersebut," kata Hizbullah.
Pernyataan itu selanjutnya berbunyi, "Seorang gadis dan dua saudara laki-lakinya" tewas dalam insiden itu, sementara banyak lainnya terluka.
"Pihak berwenang terkait di Hizbullah saat ini sedang melakukan penyelidikan keamanan dan ilmiah yang ekstensif untuk menemukan alasan ledakan serentak ini," tambahnya.
Pernyataan itu mendesak orang-orang untuk "berhati-hati terhadap rumor dan informasi yang salah yang disebarkan oleh pihak-pihak tertentu, karena ini dapat membantu perang psikologis" oleh Israel.
Israel belum menanggapi klaim yang dibuat oleh Hizbullah atau Iran ini.
Baca Juga: Kelompok Hizbullah dan Israel Saling Serang, AS Beri Dukungan Penuh Hingga Siagakan Alat Ini