Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat memberi peringatan bisa disebut keras kepada Israel agar tidak memulai ciptakan konflik militer lebih luas lagi melawan Lebanon, Senin (16/9/2024) waktu setempat.
Peringatan keras itu diungkapkan langsung Presiden AS, Joe Biden melalui Utusan Khusus AS Amos Hochstein, ketika bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berdasarkan laporan Axios.
AS meminta kepada Israel tidak boleh memulai perang dengan Lebanon karena berisiko menimbulkan konflik regional yang lebih luas dan berlarut-larut.
Hochstein juga menjelaskan kepada Netanyahu dan juga Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bahwa Washington tetap berkomitmen untuk menemukan solusi diplomatik untuk mengatasi ketegangan Israel-Lebanon terlepas dari apakah negosiasi untuk membebaskan sandera di Gaza itu akan berhasil atau tidak, menurut laporan tersebut.
Baca Juga: Ngerinya Jejak Digital Fufufafa Diduga Milik Gibran Rakabuming saat Singgung Palestina
Laporan tersebut juga mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang menyebut bahwa adanya rumor rencana Netanyahu untuk memecat Gallant di tengah perang di Gaza dan konflik yang akan terjadi di Lebanon adalah hal yang gila.
Sebelumnya pada Senin, Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pertemuannya dengan Hochstein bahwa warga Israel tidak akan dapat kembali ke rumah mereka di bagian utara negara Zionis itu tanpa perubahan mendasar dalam situasi keamanan di perbatasan dengan Lebanon.
Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon meningkat setelah Israel memulai operasi militer di Jalur Gaza pada Oktober 2023.
Militer Israel dan Hizbullah hampir setiap hari saling baku tembak melintasi garis perbatasan antara Israel dan Lebanon. [Antara].
Baca Juga: Blokade Israel Paksa Toko Roti Tutup, Warga Gaza Terancam Kelaparan