Suara.com - Polemik di tubuh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia semakin memanas setelah Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid saling mengklaim kepemimpinan. Harta kekayaan dua tokoh Kadin itu pun kini menjadi sorotan publik.
Kisruh muncul pasca digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin di Jakarta Selatan, Sabtu (14/9/2024), yang menimbulkan perdebatan soal kepemimpinan Kadin. Munaslub tersebut diklaim dihadiri perwakilan dari 21 pengurus Kadin Provinsi dan 25 anggota luar biasa (ALB) Kadin Indonesia.
Dalam forum ini, Anindya Bakrie ditunjuk sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia yang baru, menggantikan Arsjad Rasjid. Penunjukan ini tentu memicu perdebatan karena tidak semua pihak menerima keputusan tersebut.
Sementara itu, sebanyak 21 Dewan Pengurus Kadin Provinsi menolak keputusan Munaslub yang digelar di Hotel St. Regis, Jakarta Selatan. Mereka secara tegas menyatakan dukungan kepada Arsjad Rasjid untuk tetap menjabat sebagai Ketua Umum. Ketegangan semakin meningkat seiring dengan saling klaim antara kubu Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid terkait posisi kepemimpinan Kadin Indonesia.
Terlepas dari konflik tersebut, mana yang lebih kaya Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid? Berikut ulasanya dikutip dari berbagai sumber.
1. Anindya Bakrie
Anindya Bakrie dikenal sebagai salah satu tokoh pebisnis terkemuka di Indonesia yang memiliki pengaruh besar dalam dunia investasi dan industri.
Pemilik nama lengkap Anindya Novyan Bakrie ini merupakan penerus dari Grup Bakrie, yang memiliki 10 perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan total kapitalisasi pasar lebih dari USD 15 miliar.
Saat ini, Anindya menjabat sebagai CEO PT Bakrie Global Ventura, rumah investasi terkemuka di Indonesia. Selain itu, ia juga memimpin Bakrie & Brothers (BNBR), perusahaan yang memiliki kepentingan dalam sektor energi, tambang, properti, perkebunan, media, dan infrastruktur.
Perjalanan bisnis Anindya tidak bisa dipisahkan dari sejarah panjang Grup Bakrie yang didirikan oleh kakeknya sejak 1942. Sumber kekayaan Anindya banyak berkaitan dengan perusahaan keluarganya. Bakrie & Brothers mencatat fluktuasi keuangan dari tahun ke tahun.
Pada 2019, perusahaan ini meraih laba sebesar Rp 852,96 miliar, namun mengalami kerugian pada 2020 dengan angka Rp 929,47 miliar. Meski begitu, kinerja perusahaan membaik pada 2021 dengan mencatat laba Rp63,68 miliar dan terus meningkat pada 2022 dengan laba Rp266,13 miliar.
Pada puncak kesuksesannya di tahun 2007, majalah Forbes mencatat keluarga Bakrie sebagai salah satu konglomerat terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan mencapai USD 4 miliar atau setara dengan Rp77 triliun. Hingga saat ini, nama Anindya Bakrie masih menjadi sosok penting dalam dunia bisnis Indonesia.
2. Arsjad Rasjid
Arsjad Rasjid, pengusaha kelahiran Jakarta pada 16 Maret 1970, dikenal sebagai salah satu pebisnis besar dengan kekayaan mencapai triliunan rupiah. Namanya tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di kancah internasional, khususnya di Asia Tenggara, di mana ia menjabat sebagai Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC).
Sebagai pemimpin Indika Energy Group, Arsjad Rasjid mengelola lebih dari 10 ribu karyawan di bawah perusahaannya. Pada tahun 2022, perusahaan tersebut mencatatkan laba bersih sebesar US$452,7 juta atau setara dengan Rp6,9 triliun.
Sementara itu, laba inti yang diraih Indika Energy mencapai US$521,2 juta atau sekitar Rp8 triliun, berdasarkan kurs Rp15.355 per dolar AS.
Selain memimpin Indika Energy, Arsjad Rasjid juga menjabat di berbagai posisi strategis lainnya. Sejak April 2021, ia diangkat menjadi Presiden Komisaris PT Tripatra Engineers & Constructors dan PT Tripatra Engineering.
Ia juga menjabat sebagai komisaris di PT Indika Infrastruktur Investindo sejak Juni 2020 dan PT Indika Multi Properti sejak Oktober 2019.
Dengan pengalaman luas di berbagai sektor, Arsjad Rasjid terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pengusaha terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara.