Suara.com - RH, putra Menteri Pekerjaan Umum era Presiden Soeharto, Radinal Mochtar meninggal dunia saat rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan pada Kamis (12/9/2024) dieksekusi oleh petugas.
Terkait insiden tersebut, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengeklaim jika anak buahnya turut menolong RH ketik mengalami sesak napas.
"Anggota kami membantu beliaunya saat sesak nafas," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal kepada wartawan di Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Ade mengatakan hal itu menanggapi laporan adanya warga yang meninggal dunia saat dilakukan eksekusi terhadap rumah makan Sedjuk Bakmi dan Kopi Cilandak di Jalan Lebak Bulus III/15 RT 08//04, Cilandak, Jakarta Selatan.
Disebutkannya bahwa mendiang RH memiliki riwayat sakit jantung sehingga diduga penyebab kematiannya lantaran penyakit bawaan tersebut.
Kapolres mengaku memiliki bukti sejumlah video yang memperlihatkan bantuan polisi kepada anak mantan menteri tersebut. Dia juga menyangkal ada tindakan kekerasan saat proses eksekusi beberapa waktu lalu itu.
"Tidak benar info tersebut (kekerasan), semua ada rekaman utuh videonya," ujarnya.
Diklaim Meninggal bukan Bentrok
Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menegaskan anak Menteri Pekerjaan Umum era Presiden Soeharto, Radinal Mochtar, berinisial RH meninggal bukan karena bentrok saat eksekusi.
Meninggalnya RH bukan disebabkan karena bentrokan dengan petugas, melainkan karena sakit saat proses eksekusi terjadi.
Sebelumnya, telah terjadi eksekusi pengosongan lahan pada Kamis (12/9) pagi pukul 09.30 WIB di Jalan Lebak Bulus III/15 RT 08//04 Cilandak Barat, Cilandak, Jaksel. Kejadian berawal dari tim eksekusi PN Jaksel membuka pagar, namun RH tetap mempertahankan harta bedanya. Karena fisiknya yang sedang sakit lantaran sudah tua langsung dibawa ke dalam rumah. (Antara)