Suara.com - Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh akan membacakan pledoi atau nota pembelaan usai dituntut jaksa hukuman 15 tahun penjara pada hari ini.
"Agenda pembacaan pleidoi,” tulis sistem informasi penelusuran perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dikutip pada Selasa, (17/9/2024).
Terdakwa kasus dugaan gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) itu bakal membela dirinya dari tuntutan hukuman yang diajukan oleh Jaksa KPK.
Dituntut 15 Tahun Bui
Sebelumnya, Gazalba dituntut hukuman pidana penjara selama 15 tahun dan pidana denda sebesar Rp 1 miliar subsider 6 bulan penjara.
Hal itu disampaikan JPU dari KPK saat membacakan tuntutan terhadap Gazalba dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di lingkungan Mahkamah Agung.
"Menjatuhkan pidana keoada terdakwa Gazalba Saleh dengan pidana penjara selama 15 tahun dan pidana denda sebesar Rp1 miliar subsider pidana kurungan pengganti selama 6 bulan," kata jaksa di ruang sidang Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (5/9/2024).
![Rekam jejak kasus Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh. [Suara.com/Iqbal]](https://media.suara.com/pictures/original/2024/05/31/62023-rekam-jejak-kasus-hakim-agung-nonaktif-gazalba-saleh.jpg)
Jaksa juga menuntut agar Gazalba diberi hukuman tambahan dengan membayar uang pengganti sebesar SGD 18 ribu dan Rp 1.5 miliar.
Uang pengganti tersebut, kata jaksa, harus dibayarkan selambat-lambatnya satu bulan setelah putusan yang berkekuatan hukum tetap dibacakan.
Baca Juga: Minta PKS dan Pendukung Anies Jangan Mau Diadu Domba, Habib Rizieq: Mereka Ribut, Fufufafa Girang
Tuntutan tersebut diajukan jaksa kepada majelis hakim lantaran menilai Gazalba bersalah melakukan dugaan gratifikasi dan TPPU.