3 Teori Konspirasi Tentang Alasan Soeharto Tak Jadi Target Penculikan G30S PKI

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 17 September 2024 | 07:15 WIB
3 Teori Konspirasi Tentang Alasan Soeharto Tak Jadi Target Penculikan G30S PKI
Foto lama Mantan Presiden Soeharto sedang menyapa warga. (Twitter/@tommy_soeharto_)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kepada Soeharto ia menjelaskan bahwa para jenderal yang tergabung ke dalam Dewan Jenderal akan dijemput paksa untuk menghadap Soekarno. Para jenderal itu akan diminta mengungkap rencana kup. Alih-alih merasa terkejut, Soeharto justru mengatakan bahwa ia sudah mengetahui rencana tersebut dari mantan anak buahnya, Subagyo.

Setelah itu, Kolonel Abdul Latief bertemu kembali dengan Soeharto pada malam 30 September 1965 beberapa jam sebelum detik-detik G30S dilancarkan. Kali ini pertemuan itu terjadi di RSPAD. Dalam momen itu Soeharto sedang menunggu anaknya Tommy yang sedang dirawat.

2. Soeharto tidak diculik karena kebetulan

Soeharto tidak diculik dan jadi target G30S adalah karena kebetulan. Alasan kuat di balik hal ini bahwa para pelaku G30S tidak mempunyai rencana matang dan rapi, sehingga mereka semua gagal dalam melancarkan aksinya.

Selain itu, mereka juga tidak mempunyai koordinasi yang baik dan tertata dengan PKI atau organisasi-organisasi pendukungnya, sehingga mereka tidak mendapat dukungan maupun bantuan dari mereka.

Adapun bukti yang mendukung teori ini antara lain yaitu para pelaku G30S sebenarnya tidak mempunyai daftar target yang pasti dan tetap. Mereka hanya bermodal daftar sementara yang disusun oleh Letkol Untung dan Mayor Latief, sesuai informasi yang didapatkan dari Syam Kamaruzzaman.

Daftar itu lantas berubah-ubah seiring dengan situasi dan kondisi lapangan. Misalnya seperti, awalnya mereka ingin menculik Jenderal A.H. Nasution, akan tetapi karena ia berhasil lolos, mereka menculik Kapten Pierre Tendean.

Tak hanya itu, kelompok aksi G30S PKI juga gagal menculik Mayjen Pranoto Reksosamudro dan Mayjen Umar Wirahadikusumah, yang seharusnya jadi target utama mereka.

3. Soeharto tidak diculik karena dianggap tidak berbahaya

Baca Juga: Blak-blakan Tuding Jokowi Pecinta PKI, Ucapan Amien Rais Ditepis Mahfud MD, Apa Katanya?

Alasan lain yang dapat menjelaskan mengapa Soeharto tidak diculik dan jadi target G30S yakni ia dianggap tidak berbahaya oleh para pelaku. Kemungkinan di balik hal ini yaitu Soeharto tidak memiliki posisi yang strategis atau pengaruh politik signifikan kala itu. Ia hanya menjabat sebagai panglima Kostrad yang baru dilantik pada bulan Maret 1965, menggantikan Mayjen Pranoto Reksosamudro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI