Sebut Indonesia Punya 5 Gunung Api Bawah Laut, Megawati Ajak Ilmuwan Rusia Teliti Kapan Meletusnya

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 16 September 2024 | 19:55 WIB
Sebut Indonesia Punya 5 Gunung Api Bawah Laut, Megawati Ajak Ilmuwan Rusia Teliti Kapan Meletusnya
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri bersama Rektor St.Petersburg University (SPBU) Nikolay Kropachev di Rusia, Senin (16/9/2024). (ANTARA/HO-PDIP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengajak pihak Rusia melalui St. Petersburg University (SPBU) untuk bersama-sama melakukan riset laut dalam khususnya menyangkut gunung berapi di bawah laut.

Topik itu muncul di dalam pembicaraan delegasi Indonesia yang dipimpin Megawati, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dengan delegasi SPBU Rusia dipimpin Rektor Nikolay Kropachev.

Pertemuan dilakukan di kantor Rektor Universitas St. Petersburg, Rusia, Senin (16/9/2024) siang.

“Di laut kami sudah ditemukan lima gunung api di bawah laut dan masih aktif. Apakah dari sisi Rusia, melalui universitas, apakah kampus Rusia memiliki hal membantu untuk menghitung gunung ini kapan meletusnya? Kami butuh keilmuan mengenai itu,” kata Megawati di dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga: Lava Membara! Gunung Berapi di Islandia Meletus, Semburkan Asap dan Lava Panas

Nikolay yang merupakan ahli hukum, langsung meminta jajarannya yang hadir untuk mengontak pengajar bidang dimaksud agar tahu sejauh mana mereka punya keahlian terkait isu dimaksud. Adapun Rusia juga tengah fokus meneliti isu gunung api bawah laut.

Megawati menyatakan Indonesia akan sangat senang bekerja sama bidang keilmuan dengan Rusia menyangkut penelitian bawah laut.

“Saya pikir, kalau Rusia bisa kirim Yuri Gagarin ke ruang angkasa, bukan tak mungkin Rusia bisa memasuki lautan ribuan kilometer dalamnya. Makanya saya tawarkan nanti bisa dibahas lebih lanjut. Kalau bisa, saya akan tandatangani hal tersebut,” ujar Megawati.

Menurut putri Proklamator RI Soekarno, meneliti hal itu sangat penting. Tahun 1800-an, ketika anak Gunung Krakatau meletus, debunya sampai membuat dunia gelap selama tiga bulan.

“Makanya saya menilai penting mendalami, kalau bisa ada ilmu soal ini. Saya tak bisa bayangkan kalau gunung api bawah laut ini meletus, bagaimana dampaknya ke lingkungan. Mungkin Rusia dengan begitu banyak keilmuannya, bisa membantu,” tuturnya Megawati.

Baca Juga: Kayak di Neraka, Begini Horornya Letusan Gunung Berapi di Islandia

Kemudian, Nikolay merespons dengan menyatakan ia sangat mengerti kekhawatiran yang dirasakan oleh Megawati.

Di Rusia sendiri, ada juga gunung berapi di bawah laut yang terletak di sekitar perbatasan negaranya dengan Jepang.

“Jadi tema ini diselidiki di Rusia dan ada ahlinya. Jadi kami di sini siap membentuk tim dari kampus ini dan daerah Rusia lain untuk meneliti berapa gunung bawah laut di Indonesia,” ucap Nikolay.

Diketahui, Megawati Soekarnoputri mengawali kunjungan kerjanya di Rusia dengan menggelar pertemuan dan ramah tamah dengan Rektor Universitas St. Petersburg Nikolay Kropachev.

Megawati didampingi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga serta Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional Universitas St. Petersburg, Connie Rahakundini Bakrie. (Sumber: Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI