Banjir Bawa Malapetaka, Ratusan Napi Kabur usai Tembok Penjara Roboh

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Senin, 16 September 2024 | 09:52 WIB
Banjir Bawa Malapetaka, Ratusan Napi Kabur usai Tembok Penjara Roboh
Ilustrasi penjara. (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 274 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Menengah di Kota Maiduguri, Nigeria timur laut, kabur. Mereka melarikan diri dengan memanfaatkan runtuhnya tembok penjara akibat banjir besar.

Otoritas Nigeria memastikan pada Minggu (15/9) menyampaikan narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Menengah, sebuah penjara tua di Maiduguri, setelah tembok penjara runtuh.

"Tembok penjara runtuh akibat banjir besar," kata juru bicara Dinas Pemasyarakatan Nigeria (NCoS) Umar Abubakar, melalui pernyataan dikutip Senin (16/9/2024).

“Banjir meruntuhkan dinding fasilitas pemasyarakatan, termasuk pusat penahanan keamanan menengah Maiduguri (MSCC) serta kompleks staf di kota tersebut,” Abubakar menambahkan.

Baca Juga: Sudan Dilanda Bencana Terparah dalam Dekad Terakhir, Banjir dan Kolera Merenggut Nyawa Ratusan Orang

Abubakar menjelaskan bahwa awalnya didapati 281 narapidana hilang setelah pemeriksaan dilakukan oleh petugas layanan penjara.

Namun, tujuh narapidana kemudian berhasil ditangkap dan dikembalikan ke fasilitas tersebut. Dengan demikian, ada 274 napi yang masih buron.

Lembaga pemasyarakatan kata Abubakar, telah bekerja sama dengan lembaga keamanan lainnya di seluruh negeri untuk menangkap narapidana yang masih kabur.

Banjir Besar

Pada 10 September, banjir besar melanda Maiduguri hingga menyebabkan kerusakan pada sekolah, rumah sakit, kantor pemerintahan, bank dan kawasan komersial, pasar, kebun binatang, tempat ibadah, rumah-rumah, serta penjara.

Baca Juga: Pramono: Warga Jakarta Tak Mimpi Jadi Dubai, Cuma Mau Banjir Teratasi

Badan Penanggulangan Darurat Nasional (NEMA) mengonfirmasi 37 kematian dan 58 korban luka-luka akibat insiden terkait banjir.

Otoritas mengatakan lebih dari satu juta orang terdampak banjir dan 414.000 lainnya mengungsi.

Menteri Dalam Negeri Olubunmi Tunji-Ojo, yang mengunjungi wilayah tersebut pada Rabu (11/9), menggambarkan banjir tersebut sebagai bencana yang sangat menghancurkan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI