Suara.com - Pengamat Politik, Rocky Gerung menilai, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia diduga sengaja digelar untuk melengserkan seseorang.
Padahal sejauh ini, lanjut Rocky, Kadin dibawah kepemimpinan Arsjad Rasjid tidak memiliki raport merah dalam menjalani tugas pokok dan fungsinya (tupoksi).
"Ya sangat terasa bahwa Munaslub Kadin itu sebetulnya memang diarahkan untuk melengserkan seseorang, bukan karena ada kesalahan atau ada etika profesi yang dilanggar," kata Rocky, saat dikonfirmasi awak media, Minggu (15/9/2024).
Rocky melihat, lengsernya Arsjad dari Ketua Umum Kadin Indonesia, sedikit banyak ada campur tangan dari penguasa.
Baca Juga: Anindya Bakrie Bantah Tuduhan Kubu Arsjad Rasjid, Ungkap Alasan Munaslub Tak Langgar Aturan
"Jadi kita lihat secara gamblang, Siapa yang punya kuasa? Siapa yan punya uang? Dia bisa mengatur cara pelengseran seseorang di parpol begitu, di birokrasi begitu, demikan juga di Kadin," jelas Rocky.
"Tetapi ada hal yang sebetulnya bisa kita ucapkan sebagai kegagalan Kadin untuk menghasilkan pemimpin dengan kapasitas etik, akhirnya akan mendongkel orang itu bukan perilaku yang etis. Itu artinya bisnisnya pun bisa berlangsung dengan cara-cara yang sama," tambah Rocky.
Rocky berharap, Kadin Indonesia bisa tumbuh secara profesional, dan diisi oleh para pemikir dengan metode berfikir rasional, bukan karena keinginan sesaat karena ambisi lalu seseorang jadi irasional.
“Lalu menuntut Munaslub dan pada akhirnya dia peroleh kekuasaan itu. Itu buruk sebagai tahap untuk, membentuk atau mematangkan pribadi potensi kepemimpinan seseorang," pungkas Rocky.
Baca Juga: Bongkar Dalang di Balik Munaslub Kadin, Rocky Gerung: Rekayasa Demi Singkirkan Arsjad Rasjid