Suara.com - Susu ikan mendadak disorot pasca diusulkan menjadi alternatif susu sapi oleh Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Sis Apik Wijayanto dalam rapat kerja bersama DPR RI. Walaupun mungkin tak sepopuler susu sapi, namun susu ikan rupanya telah umum dikonsumsi di luar negeri.
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UM Surabaya Dede Nasrullah menyampaikan bahwa susu ikan dikenal sebagai produk diet di Jepang dan Korea.
“Tren konsumsi susu ikan sebenarnya bukan hal baru di beberapa negara. Di Jepang dan Korea, produk olahan ikan seperti bubuk protein ikan sudah lama menjadi bagian dari diet sehari-hari,” kata Dede, dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu (15/9/2024).
Meski namanya susu ikan, produk tersebut sebenarnya berupa ekstraksi daging ikan yang dijadikan hidrolisat ikan berbentuk bubuk atau cair, sehingga penyajiannya mirip susu.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Driver Ojol, Pramono Anung Usul Kenaikan Status dan Gaji
Susu atau bubuk protein ikan itu semakin populer di negara-negara tertentu karena kandungan proteinnya yang tinggi serta manfaat kesehatan tambahan, seperti peningkatan kesehatan otak dan jantung.
Kata Dede, di Afrika dan India, susu ikan mulai diterima sebagai solusi untuk memperkuat ketahanan pangan di tengah terbatasnya sumber protein lainnya.
"Dengan demikian, susu ikan tidak hanya dapat menjadi solusi sementara untuk kekurangan pasokan susu sapi, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan jangka panjang yang signifikan bagi konsumen,” ujarnya.
Dede menjelaskan, susu ikan memiliki beberapa keuntungan dibandingkan susu sapi, termasuk kandungan protein yang lebih tinggi dan tingkat penyerapan mencapai 96 persen. Selain itu, susu ikan bebas alergen dan mengandung omega-3, EPA, serta DHA yang sangat penting untuk perkembangan otak dan kesehatan jantung.
Baca Juga: Bongkar Dalang di Balik Munaslub Kadin, Rocky Gerung: Rekayasa Demi Singkirkan Arsjad Rasjid