Pada jenjang SMA, ia bersekolah di luar negeri di Phillips Academy di Andover, Massachusetts, sebuah sekolah menengah atas di United States.

Ia meneruskan pendidikan sarjananya di Northwestern University, Illinois, pada tahun 1996. Ia mengambil jurusan Teknik Industri.
Pada jenjang magisternya, ia mengambil pendidikan di Global Management Immersion Experience (GMIX) program di Stanford Graduate School of Business pada tahun 2001.
Karier
Anindya Bakrie memulai kariernya sebagai banker investasi di Salomon Brothers, Wall Street, Amerika Serikat pada tahun 1996. Pada tahun 1997, ia diminta kembali ke Indonesia oleh ayahnya, Aburizal Bakrie, menyusul kerusuhan 1998.
Setelah meraih gelar M.B.A dari Stanford, Anindya menjabat sebagai Wakil Chief Operating Officer dan Managing Director di Bakrie & Brothers.
Anindya memasuki dunia media melalui Cakrawala Andalas Televisi (ANTV) pada 2002. Ia mengusulkan restrukturisasi kepada lebih dari 200 kreditor untuk mengubah utang menjadi ekuitas, meskipun saham Bakrie turun dari 60 persen menjadi 21 persen. Anindya juga memperbarui konten dengan fokus pada acara keluarga, seperti kuis, acara anak-anak, dan pertandingan sepak bola.
Pada tahun 2007, Anindya membeli Lativi Media Karya dari Abdul Latief dan menggantinya menjadi TV One, yang fokus pada berita untuk kelas menengah. Bersama ANTV, TV One berhasil menguasai 15,6 perseb pengeluaran iklan TV di Indonesia. Pada tahun 2011, Anindya bekerja sama dengan Erick Thohir untuk mengakuisisi ANTV, TV One, dan Vivanews, membentuk Visi Media Asia (Viva Group), di mana Anindya menjadi ketua dan Erick sebagai presiden direktur.
Pada tahun 2014, Bakrie Global Group yang dipimpin Anindya melakukan investasi Series C di Path, sebuah jejaring sosial dengan 4 juta pengguna aktif di Indonesia, namun Path kemudian ditutup pada Oktober 2018.
Baca Juga: Pejabat Senior KADIN Sebut Penunjukan Anindya Bakrie Ilegal, Ini Alasannya
Pada Desember 2003, Anindya menjadi Presiden Direktur dan CEO PT Bakrie Telecom, yang menjadi penyedia telekomunikasi CDMA terbesar di Indonesia dengan 11 juta pelanggan pada 2011. Perusahaan ini menawarkan layanan seluler, telepon rumah, panggilan internasional, serta akses internet.