Respons Santai Gus Salam Soal Isu Pembubaran Muktamar Luar Biasa NU: Kalau Ada Kami Ajak Ngopi, Diskusi Dan Ngaji

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 15 September 2024 | 14:08 WIB
Respons Santai Gus Salam Soal Isu Pembubaran Muktamar Luar Biasa NU: Kalau Ada Kami Ajak Ngopi, Diskusi Dan Ngaji
Logo Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengasuh Mambaul Maarif Denanyar Jombang, K.H. Abdussalam Shohib atau Gus Salam menanggapi dengan santai isu pembubaran Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut dia, apa yang dilakukan oleh kiai tidak bisa dibubarkan karena kebebasan berserikat dan berpendapat dilindungi konstitusi dan diatur dalam undang-undang.

“Kalau ada, siapa pun datang ke acara MLB, baik yang setuju atau tidak setuju, bahkan memiliki niat membubarkan, akan kami ajak ngopi, diskusi, dan ngaji,” ucap Gus Salam dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (15/9/2024).

Gus Salam menjelaskan, MLB akan digelar dengan berbasis kepada ilmiah dan akhlak, sehingga tidak memerlukan penjagaan tertentu.

Baca Juga: Demi 'Promosi' Nyagub, PBNU soal Pramono Gencar Kondangan Meski Tak Diundang: Hukumnya Haram!

Dia mengaku tidak akan berhenti berjuang demi kebaikan NU, Nahdliyin, dan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kata Gus Salam, apapun tantangan dan rintangannya akan dihadapi.

“Segala ancaman, intimidasi, kekerasan tidak pernah dibalas dengan hal sama, tapi kita respons dengan kelembutan, kasih sayang, dan kebijaksanaan. Kami berharap Ansor, Banser, Pagar Nusa bersikap lebih dewasa, bijaksana, dan proporsional,” imbuh dia.

Lebih lanjut, dia mengingatkan, tiga badan otonom NU, yakni Gerakan Pemuda Ansor, Banser, dan Pagar Nusa memiliki tugas untuk menjaga ulama, baik struktural maupun kultural, serta para pengasuh pesantren tanpa membeda-bedakan ijtihad dalam berorganisasi.

“Saya yakin sahabat-sahabat Ansor, Banser, dan Pagar Nusa akan selalu bersikap berlandaskan hati nurani, keilmuan, akhlaqul karimah sebagai aktualisasi dari prinsip-prinsip Nahdlatul Ulama,” katanya.

Dia menambahkan, Ansor, Banser, dan Pagar Nusa selalu berada di tengah ketika ada perbedaan dan dinamika bersikap antara Pengurus Besar NU (PBNU) dan NU, maupun antara Gus Dur, Kiai Hasyim Muzadi, Kiai Hasyim, Kiai Said, dan Gus Solah di masa lalu.

Baca Juga: Babak Baru Seteru PKB-PBNU: Cak Imin dan Gus Yahya Semakin Jauh dari Titik Temu

“Saya yakin, sahabat-sahabat akan tetap istikamah dalam jalan yang sama,” ujar Gus Salam. (Sumber: Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI