PLN Manfaatkan Limbah Operasional Kantor Bank Indonesia di NTT Jadi Bahan Co-firing PLTU Bolok

Jum'at, 13 September 2024 | 16:39 WIB
PLN Manfaatkan Limbah Operasional Kantor Bank Indonesia di NTT Jadi Bahan Co-firing PLTU Bolok
Penandatanganan Berita Acara Pelaksanaan Pilot Project Pemanfaatan Limbah Operasional Bank Indonesia di PLTU Bolok Kupang oleh General Manager PLN UIW NTT, Ajrun Karim (keempat dari kiri) dan Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati (keempat dari kanan) dan disaksikan oleh Komisaris Independen Bank NTT, Frans Gana (kiri), Plt Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing (kedua dari kiri), Kepala OJK Provinsi NTT, Japarmen Manalu (ketiga dari kiri), Kepala RRI Kupang, Yuliana Marta Doky (ketiga dari kanan), Kepala BPS NTT, Matamira B. Kalle (kedua dari kanan), dan Direktur Dana Bank NTT, Hilarius Minggu (kanan) di PLTU Bolok, Kupang pada Kamis (29/8). (Dok: PLN)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT PLN (Persero) menjalin kolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) dalam pemanfaatan limbah operasional BI sebagai bahan baku co-firing untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kolaborasi ini bertujuan mendukung program transisi energi dan pengurangan emisi karbon nasional.

Langkah awal kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Pelaksanaan Pilot Project antara PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT dengan Kantor Perwakilan BI Provinsi NTT di PLTU Bolok, Kupang pada Kamis, (29/8/2024).

Limbah operasional BI yang sebelumnya dihancurkan dan dibuang di tempat pembuangan akhir, kini dapat diolah menjadi bahan campuran pengganti batu bara.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan PLN terus berinovasi dan berkolaborasi dalam mencapai net zero emissions pada 2060 atau lebih cepat. Melalui kolaborasi dengan Bank Indonesia ini, program co-firing tidak hanya berhasil mengurangi emisi karbon, tetapi juga menjadi solusi permasalahan limbah.

Baca Juga: Di IISF 2024, PLN Paparkan Strategi Transisi Energi untuk Capai Net Zero Emissions

“Inovasi terus kami lakukan sebagai langkah menuju target net zero emissions pada tahun 2060. Selain mengurangi emisi karbon, program Waste to Energy ini hadir menjadi solusi dalam pengolahan limbah menjadi lebih bermanfaat,” ujar Darmawan.

General Manager PLN UIW NTT, Ajrun Karim, mengungkapkan, penggunaan co-firing untuk PLTU ini juga adalah bagian dari strategi PLN untuk meningkatkan bauran energi terbarukan.

"Hingga Juli 2024, PLN NTT telah berhasil mencampurkan 2.872,07 ton biomassa yang setara dengan 1,43% dalam bauran energi dan berhasil menurunkan emisi CO2 sebesar 3.331 ton," ungkap Ajrun.

Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati menjelaskan, sinergi BI bersama PLN ini merupakan upaya bersama untuk menekan emisi karbon. Dalam kolaborasi ini, BI siap memasok kebutuhan biomassa bagi PLN hingga Juli 2025.

"Kerja sama ini kita laksanakan untuk bagaimana memanfaatkan limbah operasional menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat untuk masyarakat. Daripada dibuang begitu saja, maka kita sudah menemukan suatu bentuk baru bagaimana pemanfaatan limbah operasional ini menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat untuk masyarakat," ungkap Agus.

Baca Juga: Siagakan 363 Petugas, PLN Sukses Layani Listrik Tanpa Kedip Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI