Suara.com - Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil alias RK menyebut program menyulap Jakarta Utara seperti Dubai dengan membangun infrastruktur Giant Sea Wall adalah sebuah proyek pro rakyat kecil.
“Buat apa ada Giant Sea wall? buat atasin banjir. Kalau banjirnya tidak diatasi, siapa yg dirugikan? rakyat kecil,” kata RK saat bertandang ke kediaman mantan Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007, Sutiyoso, di Jatisampurna, Kota Bekasi, Kamis (12/9/2024).
“Jadi proyek di (Jakarta) Utara itu untuk rakyat kecil membereskan banjir yang merusak ekonomi mayoritas rakyat kecil di utara, cuma bedanya bentuknya bukan bendungan saja tapi kawasan,” sambungnya.
RK menjelaskan, Giant Sea Wall nanti adalah suatu kawasan yang di dalamnya tersedia lapangan bola, tempat ibadah, dan lain sebagainya.
Kawasan baru itu nantinya akan didesain dengan futuristik seperti Ibu Kota Nusantara (IKN). RK menjelaskan,
“Ya kalau sekarang konotasi futuristik itu di dunia, ya memang refleksinya ke Dubai. Jadi bukan tidak menyederhanakan kalimatnya, poinnya adalah tujuan pembangunan Giant Sea wall itu adalah pro rakyat kecil untuk supaya tidak terjadi banjir karena bentuknya jadi kawasan futuristik itu saja,” tandas RK.
Sebelumnya, Bakal Calon Gubernur (Bacagub) DKI Jakarta, Pramono Aminah menyindir lawannya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI, Ridwan Kamil yang mengaku ingin menyulap Jakarta jadi seperti Dubai. Pramono menganggap hal itu tidak mungkin dicapai.
Hal ini disampaikannya saat menyapa warga saat mengunjungi kegiatan bazar sembako murah di Tamansari, Jakarta Barat, Minggu (8/9/2024). Dalam kesempatan itu, ia mengaku tak menawarkan program muluk-muluk kepada warga Jakarta.
"Apa yang kami lakukan untuk Jakarta? kami tidak muluk-muluk, kami tidak menawarkan Jakarta jadi Dubai. Jakarta jadi sesuatu yang gak mungkin diraih dalam lima tahun ke depan," ujar Pramono.
Baca Juga: Usai Sahroni Mundur, Riza Patria jadi Calon Kuat Ketua Timses Pilkada Jakarta, RK Bongkar Alasannya!
Karena itu, ia mengaku akan fokus mengerjakan solusi yang dibutuhkan warga Jakarta. Ia mengaku sudah memetakan sejumlah persoalan yang menjadi keresahan masyarakat.
"Apa yang akan kami lakukan yang pertama adalah kami telah belanja mengetahui masalah dari kampung ke kampung termasuk di sini. Persoalan utama apa sih di tempat ini? Pasti satu sampah, selokan yang terhambat, di tempat ini pasti enggak semuanya ada CCTV-nya," ucapnya.
Kemudian, ia menyebut penyaluran bantuan sosial di Jakarta belum sesuai targetnya. Masalah sanitasi juga jadi persoalan yang perlu segera diselesaikan lewat penataan permukiman.
"Kemudian KJP KJS-nya enggak berjalan dengan baik. Pendataannya belum secara lengkap. sanitasinya belum semuanya sudah baik. ini lah problem real yang ada di masyarakat," ucapnya.
"Apa yang kami lakukan? Kami akan menyelesaikan persoalan real di masyarakat, bukan menyelesaikan persoalan yang ada di awang-awang, yang gak mungkin untuk dikerjakan," tambahnya.
Kontributor : Mae Harsa