Setelah Kereta Tanpa Rel, IKN Kini Butuh Transportasi Angkutan Sungai Dan Danau

Kamis, 12 September 2024 | 15:01 WIB
Setelah Kereta Tanpa Rel, IKN Kini Butuh Transportasi Angkutan Sungai Dan Danau
Ilustrasi - istock
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia.

Nantinya, bukan hanya sekadar untuk memindahkan secara fisik pusat pemerintahan di Indonesia, namun juga membangun kota pintar atau smart city.

Sangat mudah untuk diungkapkan dengan kalimat, namun semuanya tentu membutuhkan proses yang tidak sebentar.

Banyak sekali fasilitas-fasilitas mendukung yang harus ada di IKN, agar kota ini benar-benar diakui menjadi sebuah Smart City.

Baca Juga: Bacagub Jakarta Pramono Anung Tolak Wacana Subsidi KRL Berbasis NIK, Ini Alasannya

Sebelumnya, IKN disebut sudah sedikit lebih maju dari Ibu Kota, DKI Jakarta karena lahirnya alat transportasi Autonomous Rail Trans (ART).

Kereta ini berjalan tanpa menggunakan rel seperti kereta api pada umumnya. Meskipun masih dalam tahap uji coba sampai Desember 2024 mendatang, namun fasilitas ini sudah sedikit melengkapi IKN.

Satu hingga dua moda transportasi belum cukup untuk melengkapi IKN yang akan menjadi sebuah kota besar di Indonesia.

Kini, IKN disebut mulai membutuhkan moda transportasi selain di darat. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Irjen Pol Risyapudin Nursin mengatakan bahwa Kawasan IKN memerlukan moda transportasi penyeberangan, angkutan sungai dan danau.

“Transportasi angkutan sungai dan danau jelas diperlukan untuk menunjang akses di IKN,” Ujar Risyapudin.

Baca Juga: Makin Banyak Kedai Tutup di Pusat Kuliner Bikinan Raffi Ahmad dan Kaesang, Netizen Curiga: Namanya Juga Nyuci...

Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, bahwa Pembangunan sistem transportasi konsisten untuk mewujudkan visi lingkungan hijau, sehingga didukung dengan transportasi listrik dan energi yang ramah lingkungan.

Industri angkutan sungai, danau dan penyeberangan pun diminta untuk berkontribusi dalam membuka lintasan di Kawasan IKN.

Armada kapal yang beroperasi di Kawasan tersebut harus berbasis ramah lingkungan. Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap), Khoiri Soetomo menekankan bahwa pemerintah perlu mempersiapkan infrastruktur pelabuhan terlebih dahulu sebelum adanya kapal-kapal penyeberangan.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI