Suara.com - Calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memberikan tuduhan keras kepada pesaingnya di Pilpres AS, Kamala Harris bahwa Wakil Presiden itu sangat membenci Israel.
Tuduhan itu dilontarkan Trump saat debat perdana calon presiden Amerika Serikat pada Rabu (11/9/2024) pagi tadi.
Calon presiden partai Republik ini juga melontarkan bahwa jika Kamala Harris terpilih bisa dipastikan bahwa Israel akan hilang dalam waktu secepat mungkin.
"Dia membenci Israel. Jika dia menjadi presiden, saya yakin Israel tidak akan ada dalam waktu dua tahun dari sekarang," katanya.
"Dia bahkan tidak mau bertemu dengan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu ketika dia pergi ke Kongres untuk menyampaikan pidato yang sangat penting," lanjutnya.
"Pada saat yang sama, dengan caranya sendiri, dia membenci penduduk Arab," kata Trump, "karena seluruh tempat itu akan hancur: orang Arab, orang Yahudi, Israel. Israel akan lenyap."
Namun tuduhan itu ditanggapi Harris dengan mengatakan dirinya mendukung Israel sepanjang karir dan hidupnya.
Harris menanggapi dengan mengatakan bahwa hal itu "sama sekali tidak benar."
"Sepanjang karier dan hidup saya mendukung Israel dan rakyat Israel," katanya.
Baca Juga: Palestina Ambil Bagian di Sidang ke-79 Majelis Umum PBB: Duduk di Tempat yang Seharusnya
Ia mengatakan Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri, termasuk terhadap ancaman dari Iran dan proksinya, tetapi menambahkan bahwa cara melakukannya yang penting.