Suara.com - Relawan Presiden Jokowi, Silfester Matutina yang 'kalah’ berdebat dengan Rocky Gerung terus dikuliti warganet. Bahkan sikapnya yang dianggap terlalu mengelu-elukan Jokowi sangat berbeda dengan Rocky Gerung.
Hal ini terbukti melalui video lawas Rocky Gerung ketika mengkritik pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Padahal, Rocky diketahui adalah teman diskusi Gus Dur.
Sementara Silfester Matutina sampai berjanji akan terus mengejar Rocky Gerung sampai ke mana pun untuk memberi balasan. Menurutnya, Rocky Gerung kerap menghina orang lain, khususnya Jokowi.
“Selama ini orang-orang tidak pernah membalas, hanya mendiamkan saja. Tapi coba kita bayangkan bagaimana kalau kita, saudara kita, orang tua kita, dihina sebegitu rendahnya oleh Saudara Rocky Gerung, apa kita bisa terima?” kata Silfester dalam sebuah video.
Baca Juga: Lengser Keprabon, Rocky Gerung: Alam Semesta Beri Tanda "Nggak Beres" ke Jokowi!
Sikap Silfester yang merupakan simpatisan Jokowi ini sangat berbeda dengan pendirian Rocky Gerung kala ia memberikan pendapat soal pemerintahan Gus Dur.
Rocky Gerung Berteman dengan Gus Dur
Menurut mantan Juru Bicara Presiden Gus Dur, Adhie Massardi, sosok Rocky Gerung adalah sahabat bagi Gus Dur. Hubungan dekat antara Rocky dan Gus Dur pun berjalan hingga sang presiden tiada.
“Sudah sejak lama Rocky Gerung jadi sahabat berdebat Gus Dur, terutama dalam soal demokrasi dan humaniora,” ungkap Adhi melalui akun Twitter-nya @AdhieMassardi.
Kedekatan inilah yang membuat masyarakat Nahdliyin juga mengenal Rocky Gerung. Lantaran, mantan dosen Universitas Indonesia itu lantang dan berani berjuang untuk demokrasi.
Sementara itu, Rocky sempat menceritakan bahwa mendiang Gus Dur selalu memberi ucapan selamat Natal kepadanya. Namun balasan Rocky justru membuat Gus Dur tak kaget.
“Saya tidak serius beragama,” balas Rocky Gerung saat mendapat ucapan Selamat Natal dari Gus Dur melalui pesan singkat.
Mendapat balasan seperti itu, Gus Dur lantas membalasnya dengan berseloroh.
“Saya juga tidak serius mengucapkan selamat" kata Gus Dur kepada Rocky Gerung.
Kritik Rocky untuk Presiden Gus Dur
Meskipun berkawan, Rocky Gerung tak segan melontarkan kritik atas pemerintahan Presiden Gus Dur. Terbukti dalam arsip video tahun 2001 dari salah satu televisi swasta nasional.
Video ini diunggah ulang oleh akun Twitter @UmarSyadatHsb__ pada 10 September 2024. Ia memberi narasi, "Wlu temanan sm Gusdur tp rocky tak ragu kritik Gusdur. Ada salam nih dr rocky gerung muda ke silfester ".
Kala itu, Rocky menjadi salah satu pembicara dalam acara diskusi di Wisma Antara Jakarta 3 Maret 2001. Sebagaimana kita tahu, Gus Dur menjabat sebagai presiden dari 1999 - 2001.
Pada 23 Juli 2001, pemakzulan terhadap Gus Dur itu terjadi. Posisinya sebagai Presiden kemudian digantikan oleh Megawati.
Rocky Gerung saat itu menyoroti tentang kekuasaan yang terbentuk karena politik praktis yang menghantarkan Gus Dur menjadi Presiden pertama pasca reformasi. Padahal seharusnya Megawati lah yang menjadi presiden lantaran memenangkan kontestasi pemilu.
"Situasi terpilihnya Presiden Gus Dur adalah sesuatu yang berlawanan dengan kelurusan etika politik," ujar Rocky dalam video lawas tersebut.
"Kenapa? Kita tahu bahwa spirit dan energi dari pemilu itu seharusnya milik Megawati," imbuhnya.
Menurut Rocky, lantaran adanya politik praktis maka Gus Dur lah yang akhirnya menjadi presiden.
"Tetapi demi pertimbangan-pertimbangan politik praktis spirit dan energi itu jatuh pada Gus Dur. Dari situ kita mulai bicara konflik di dalam etika parlementer," kata Rocky.
Artinya, Rocky tidak menampik memang ada kepentingan elemen tertentu sehingga membuat sahabatnya (Gus Dur) bisa menjadi presiden.
Rocky Tak Gentar
Meskipun ia sering melontarkan kritik pedas kepada presiden baik itu Gus Dur hingga Jokowi, namun Rocky tak gentar. Bahkan ia siap menjalani proses hukum jika dilaporkan atas kritikannya.
Seperti sekarang ini, Rocky Gerung dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tudingan pencemaran nama baik terhadap Gibran Rakabuming Raka pada Sabtu (7/9/2024).
Ketua Umum DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia (FOKSI) Muhammad Natsir Sahib adalah sang pembuat laporan. Natsir merasa pernyataan Rocky merupakan fitnah kepada anak Jokowi.
"Saya selaku ketua umum DPP forum komunikasi santri Indonesia memberikan laporan ini sebagai ungkapan rasa marah saya terhadap video yang diunggah, ataupun pernyataan Rocky Gerung mengenai Gibran terima setoran dari menteri setiap Sabtu," ujarnya.
"Menurut saya ini tidak benar, dan itu mengandung sebuah narasi yang sangat buruk dan juga menekankan untuk melihat, seolah-olah mau mengamputasi kepercayaan publik terhadap Gibran," imbuhnya.
Menyikapi laporan semacam ini, Rocky pun tak ambil pusing. Ia justru menyoal alasan relawan Gibran berniat memproses soal ucapannya itu ke pihak berwajib.
Sebab menurut Rocky, adanya pelaporan itu bisa memicu masalah baru lantaran bisa muncul anggapan di masyarakat jika keluarga Presiden Jokowi tukang lapor.
"Kalau pakai prinsip undang-undang itu ya pasti justru karena dilaporkan maka timbul kehebohan itu dan orang akan hubungkan lagi itu bahwa dinasti Jokowi itu doyannya lapor-melapor," kata Rocky.