Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kini semakin gencar menanam mangrove. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi lingkungan, tetapi juga untuk memberikan berbagai manfaat penting bagi masyarakat dan ekosistem.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta Bayu Meghantara menjelaskan, penanaman mangrove di hutan lindung Jakarta memiliki beberapa keuntungan.
"Pertama, mangrove berfungsi melindungi garis pantai dari erosi serta dampak gelombang laut, badai, dan banjir," ujar Bayu kepada Suara.com, Rabu (11/9/2024).
Mangrove juga memberikan habitat penting bagi keragaman spesies flora dan fauna serta berperan dalam penyerapan karbon dioksida, yang mendukung mitigasi perubahan iklim.
Selain itu, mangrove berfungsi sebagai filter alami yang menyaring polutan dan sedimen dari air, serta meningkatkan kualitas air di sekitar pesisir.
"Hutan mangrove juga menjadi area penting untuk pendidikan dan penelitian, untuk membantu kita memahami lebih baik ekosistem pesisir dan upaya konservasinya," tambah Bayu.
Ia mengungkapkan, penanaman mangrove di hutan produksi Jakarta memberikan manfaat tambahan, seperti pengendalian erosi dan peningkatan kualitas air.
"Akar mangrove yang bercabang membantu menstabilkan tanah dan mencegah erosi, serta berperan dalam mendukung mata pencaharian masyarakat melalui penyediaan sumber daya seperti ikan dan kayu," jelas Bayu.
Namun, penanaman mangrove di Jakarta menghadapi tantangan, seperti konversi lahan untuk pembangunan, pencemaran, serta perubahan iklim.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Gandeng 12 Gerai Samsat untuk Beri Kemudahan Bayar Pajak
"Konversi lahan untuk infrastruktur sering kali mengurangi ruang bagi ekosistem mangrove. Pencemaran air juga mempengaruhi kualitas tanah dan air yang diperlukan untuk pertumbuhan mangrove. Sementara perubahan iklim mengancam ekosistem ini, dengan kenaikan permukaan laut dan perubahan suhu," kata Bayu.