Profil Lengkap Gus Ipul: Dari Wali Kota Pasuruan kembali Lagi ke Kursi Menteri

Rabu, 11 September 2024 | 15:24 WIB
Profil Lengkap Gus Ipul: Dari Wali Kota Pasuruan kembali Lagi ke Kursi Menteri
Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf yang resmi dilantik Jokowi sebagai Menteri Sosial. (Instagram/@gusipul_id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Menteri Sosial (Mensos) baru, Saifullah Yusuf setelah posisi tersebut ditinggalkan Tri Rismaharani yang maju di Pilgub Jawa Timur.

Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul merupakan Wali Kota Pasuruan, Jawa Timur. Dilantiknya menjadi Mensos hari ini, Rabu (11/9/2024), Gus Ipul juga sudah mengundurkan diri sebagai wali kota.

Ditunjuk presiden mengisi jabatan penting di Kabinet Indonesia Maju, bagaimana sosok Gus Ipul?. Berikut ulasan terkait profil dan latar belakang Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Profil

Baca Juga: Dilantik Jadi Mensos, Segini Harta Kekayaan Gus Ipul yang Punya Banyak Tanah

Saifullah Yusuf lahir pada 28 Agustus 1964 di Pasuruan, Jawa Timur. Gus Ipul, sapaan akrabnya adalah kader dari partai PKB sejak 2000 lalu.

Ia menikah dengan Fatma Saifullah Yusuf dan dikaruniai 4 orang anak. Namanya memang tak asing di PBNU, pasalnya Gus Ipul masih memiliki garis keturunan dengan Presiden Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gus Ipul sendiri adalah keponakan dari Gus Dur.

Pendidikan

Pendidikan Gus Ipul tidak terekam dari jenjang SD hingga SMA. Kendati begitu, Gus Ipul merupakan alumnus Universitas Nasional Jakarta dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol).

Masuk pada 1985, banyak hal yang didapat oleh pria 60 tahun ini. Bahkan semasa belajar di bangku kuliah, Gus Ipul cukup aktif di berbagai organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jakarta. Ia didapuk sebagai Ketua HMI Jakarta pada 1990-1992.

Baca Juga: Dilantik Jadi Mensos, Gus Ipul Lepas Jabatan Wali Kota Pasuruan

Pada masa studinya ini, Gus Ipul juga sempat ditunjuk menjadi Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama pada 1990-1995.

Karier Politik

Sebelum terjun ke dunia politik, organisasi di GP Anshor adalah yang ia geluti. Bahkan berkat kepiawaiannya dalam memimping ia ditunjuk sebagai Ketum GP Anshor selama 2000-2005 dan berlanjut pada 2005-2010.

Membawa GP Anshor, Gus Ipul semakin dekat dengan petinggi-petinggi di NU. Ia bahkan terpilih menjadi salah satu ketua PBNU di bawah kepemimpinan KH Said Aqil Siraj.

Gus Ipul tak hanya berkutat di PBNU, ia mulai dilirik terjun ke parpol ketika Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri maju dalam Pilpres 1999. Ia pun menjadi anggota DPR dari PDIP.

Namun menjadi kader 'Banteng' tak bertahan lama, menyusul adanya gesekan kesepahaman antara Megawati dan Gus Dur. Maka pada 2001 Gus Ipul mundur dari PDIP dan juga DPR. Ia memilih bergabung bersama PKB. Ia juga mendapat tugas sebagai Sekjen PKB.

Ditunjuk jadi Menteri

Sebelumnya, Gus Ipul juga pernah merasakan posisi menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu sejak Oktober 2004 hingga Mei 2007. Ia dilantik menjadi Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Jika era saat ini dikenal kata 'blusukan', Gus Ipul adalah Menteri yang doyan blusukan ke rumah warga saat itu.

Namun menjadi Menteri tak bertahan lama menyusul konflik di PKB yang akhirnya membuat Gus Dur dan Muhaimin Iskandar bersitegang. Memang awalnya dia dicopot dari Sekjen PKB, pencopotan itu pula berimbas terhadap jabatannya sebagai Menteri.

Selepas menjadi menteri, Gus Ipul bermanuver untuk terjun di Pilkada Jawa Timur. Saat itu Gus Ipul disandingkan dengan Soekarwo sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur pada 2008. Pasangan tersebut menang setelah melalui dua putaran dan resmi menjadi Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur pada 12 Februari 2009.

Kariernya sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, tampaknya memberikan kesan mendalam ke masyarakat. Ia kembali maju dan menang di Pilgub Jawa Timur 2014 bersama Soekarwo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI