Debat Panas Jelang Pemilu: Kamala Harris Serang Trump Sebagai 'Aib' dan 'Sahabat Diktator'

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 11 September 2024 | 14:20 WIB
Debat Panas Jelang Pemilu: Kamala Harris Serang Trump Sebagai 'Aib' dan 'Sahabat Diktator'
Kamala Harris dan Donald Trump (kolase instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jelang debat capres, Wakil Presiden AS dan calon dari Partai Demokrat Kamala Harris menghampiri saingannya dari Partai Republik Donald Trump dan berjabat tangan dengannya. Ini adalah pertama kalinya dua kandidat presiden AS berjabat tangan sejak 2016.

Debat ini juga menandai pertama kalinya kedua kandidat bertemu langsung.

Saat kedua pesaing memasuki panggung debat, Trump menuju podium di sebelah kiri untuk menggantikannya. Di sisi lain, Kamala Harris menyeberangi panggung, menghampirinya, dan mengulurkan tangannya.

Kamala Harris (Instagram/kamalaharris)
Kamala Harris (Instagram/kamalaharris)

"Kamala Harris, mari kita berdebat dengan baik," katanya saat memperkenalkan dirinya kepada mantan presiden tersebut.

Baca Juga: Debat Perdana Pilpres AS, Kamala Harris Sebut Trump Tinggalkan Krisis Pengangguran Terbesar Saat Menjabat

"Senang bertemu denganmu, mari kita bersenang-senang," jawab Trump dan keduanya berjabat tangan.

"Terima kasih," kata Harris.

Meskipun tidak ada aturan yang mengharuskan kedua kandidat untuk berjabat tangan, hal itu menandai sikap sopan sebelum apa yang biasanya merupakan pertikaian politik yang brutal.

Debat berisiko tinggi itu dimulai dengan sindiran pedas oleh politisi Republik berusia 78 tahun yang menyebut Harris sebagai "Marxis" dan mengklaim bahwa dia dan Presiden Joe Biden telah membiarkan "jutaan orang mengalir ke negara kita dari penjara dan rumah tahanan, dari rumah sakit jiwa dan rumah sakit jiwa."

Harris beberapa kali mengejek mantan presiden AS itu dengan menyebutnya sebagai "penjahat yang dihukum", "sahabat diktator" dan mengatakan bahwa dia menggunakan "ras untuk memecah belah rakyat Amerika."

Baca Juga: Cium Dugaan Pilpres AS Curang, Elon Musk: Ini Pemilu Terakhir Jika Donald Trump Kalah

Dia mengatakan mantan pejabat keamanan Gedung Putih Trump sendiri telah menyebutnya sebagai "aib." "Para pemimpin dunia menertawakan Donald Trump," tambahnya.

Mantan Presiden AS, Donald Trump. [Dok.Antara]
Mantan Presiden AS, Donald Trump. [Dok.Antara]

Debat krusial itu terjadi hanya 56 hari sebelum pemilihan dalam apa yang telah menjadi persaingan ketat menuju Gedung Putih.

Debat presiden terakhir pada bulan Juni mengakibatkan Joe Biden menarik diri dari kampanye pemilihannya kembali dan mencalonkan Harris untuk menggantikannya.

Hampir semua jajak pendapat menunjukkan kedua kandidat dalam persaingan ketat.

Perdebatan tersebut terbukti menjadi kesempatan krusial bagi kedua pesaing untuk bertarung sebelum AS melakukan pemungutan suara pada tanggal 5 November.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI