Diburu Suporter Jelang Laga di GBK, Penjual Jersey Timnas Indonesia Raup Cuan: Omzet Auto Meroket 50 Persen

Selasa, 10 September 2024 | 18:28 WIB
Diburu Suporter Jelang Laga di GBK, Penjual Jersey Timnas Indonesia Raup Cuan: Omzet Auto Meroket 50 Persen
Diburu Suporter Jelang Laga di GBK, Penjual Jersey Timnas Indonesia Raup Cuan: Omzet Auto Meroket 50 Persen. (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para supporter Timnas Indonesia mulai memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan menjelang pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia vs Australia pada Selasa (10/9/2024). 

Pantauan Suara.com, selain para suporter, penjual merchendise Timnas pun ikut meluber di luar GBK

Mereka menggelar lapak dagangan sepanjang trotoar di luar komplek olahraga Senayan. Seperti pria bernama Endang Soleh (53) yang rela datang dari Bandung untuk melapak dagangan jersey Timnas di luar stadion. 

Baca Juga: Wawancara Eksklusif: Yakin Timnas Indonesia Tekuk Australia 2-0, Pramono Jagokan Sandy Walsh dan Ricky Cetak Gol

“Kalau ada pertandingan memang momennya untuk jualan,” katanya, kepada Suara.com di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Endang mengaku, sudah 15 tahun berjualan merchendise sepak bola, khususnya jersey. Selain Jakarta, ia juga sampai rela ke Surabaya untuk berjualan jersey.

Endang Soleh, penjual jersey Timnas Indonesia di luar SUGBK, Senayan, Jakarta. (Suara.com/Faqih)
Endang Soleh, penjual jersey Timnas Indonesia di luar SUGBK, Senayan, Jakarta. (Suara.com/Faqih)

Ia mengaku, jika sedang ada pertandingan seperti saat ini, omsetnya mengalami kenaikan sebesar 50 persen.

“Kalau ada pertandingan ya naiklah penjualan, sampai 50 persen,” ucapnya.

Dalam pertandingan kali ini, lanjut Endang, ia telah membuka lapak dagangannya sejak pukul 01.00 WIB.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Thom Haye Cadangan, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Australia

Untuk satu buah jersey Timnas ia membandrol Rp150 ribu. Harga tersebut, lanjut Endang, masih bisa ditawar.

“Buka harga Rp150 ribu. Kalau ditawar paling jadi Rp100 ribu, itu udah mentok,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI