Suara.com - Publik baru-baru ini ramai menyoroti susu ikan di media sosial. Bukan tanpa alasan, kandungan dari olahan susu ikan ini diklaim lebih baik dibanding susu sapi.
Hal ini berkaitan juga dengan program Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk makan siang gratis. Di mana minuman susu ini masuk dalam anggaran program untuk diberikan kepada anak-anak.
Lantas apa sebenarnya susu ikan ini?. Padahal ikan sendiri bukan mamalia yang menyusui bayinya. Namun baru-baru ini dianggap menjadi alternatif pengganti susu sapi yang belum bisa melengkapi kebutuhan susu di Indonesia.
Susu ikan adalah produk olahan yang terbuat dari ekstrak ikan, bukan dari pemerahan kelenjar susu seperti pada sapi.
Baca Juga: Susu Sapi Tak Cukup, Pemerintah Mau Pakai 'Susu Ikan' untuk Dukung Janji Prabowo
Minuman ini semakin populer karena kandungan nutrisinya yang unik, terutama asam lemak omega-3.
Mengutip dari jurnal Replacement of Skimmed Milk with Hydrolyzed Fish Protein and Nixtamal in Milk Substitutes fod Daily Calves yang ditulis Diaz Cartaneda yang dilansir CNBC, disebutkan bahwa kandungan protein dari susu ikan sendiri cukup tinggi dan bebas alergen.
"Mudah dicerna oleh tubuh dan memiliki tingkat penyerapan protein yang lebih tinggi 96 persen dibanding susu sapi," tulisnya dikutip, Selasa (10/9/2024).
Seperti yang diketahui banyak orang, ikan kaya akan omega 3. Artinya olahan susu ikan pun memiliki kandungan omega 3 yang tinggi. Tak hanya itu terdapat juga kandungan EPA dan DHA yang penting untuk perkembangan otak dan kesehatan kardiovaskular.
Di sisi lain alternatif susu ikan ini disebut-sebut lebih banyak kandungan gizinya dibanding susu sapi. Satu gelas susu ikan setara dengan dua gelas susu sapi
Baca Juga: Salah Kaprah Seputar Maltodekstrin dalam Susu Formula, Benarkah Picu Gagal Ginjal pada Anak?
Berbicara kebutuhan susu di Indonesia sejauh ini memang belum terpenuhi. Data dari Kementerian Pertanian kebutuhan susu di Indonesia mencapai 4,3 juta ton per tahun.
Tapi realisasinya produksi susu lokal untuk kebutuhan nasional baru mencapai 22,7 persen. Sementara sisanya masih bergantung dengan impor.
Maka dari itu, alternatif susu ikan ini dianggap terobosan untuk pemenuhan kebutuhan susu di Indonesia, mengingat laut Indonesia memiliki ikan yang cukup melimpah.
Sorotan lain pun muncul di tengah publik bagaimana pemerintah Indonesia merealisasikan susu ikan ke depan. Hal itu berkaitan juga dengan kesiapan teknologi di Indonesia yang akan mengawali produksi tersebut salah satunya di wilayah Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, Jabar.