Radar Canggih Tiongkok Deteksi Gelembung Plasma di Atas Piramida Mesir, Antisipasi Gangguan GPS?

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 10 September 2024 | 13:24 WIB
Radar Canggih Tiongkok Deteksi Gelembung Plasma di Atas Piramida Mesir, Antisipasi Gangguan GPS?
Piramida Mesir - Siapa itu Firaun, Haman, dan Qarun? Ini Kisahnya. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan Tiongkok, yang menggunakan radar canggih, telah mendeteksi gelembung plasma simultan di atas piramida Mesir dan Kepulauan Midway, yang memicu daya tarik.

Radar tersebut, yang dikenal sebagai Radar Ionosfer Jarak Jauh Lintang Rendah (LARID), dikembangkan oleh Institut Geologi dan Geofisika di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok dan dipasang tahun lalu, South China Morning Post melaporkan. Radar LARID dapat mendeteksi gelembung plasma, fenomena cuaca tidak biasa yang mengganggu komunikasi satelit dan GPS dengan mengganggu partikel bermuatan ionosfer.

Pada tanggal 27 Agustus, Institut Geologi dan Geofisika Tiongkok mengumumkan deteksi radar gelembung plasma terbesar hingga saat ini, yang dipicu oleh badai matahari November lalu.

Sinyal radar, yang dapat dideteksi dari Afrika Utara hingga Pasifik tengah, memungkinkan para ilmuwan untuk mengamati pembentukan dan pergerakan gelembung plasma dengan detail yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! Buck Moon Akan Hiasi Langit Malam Anda di Akhir Pekan Ini

Radar LARID, yang terletak di Pulau Hainan, memiliki jangkauan 9.600 km, meliputi Hawaii hingga Libya. Tidak seperti radar konvensional, LARID menggunakan gelombang elektromagnetik berdaya tinggi yang memantul antara ionosfer dan tanah, mendeteksi target di balik cakrawala.

Ilustrasi Piramida Mesir (Unsplash/ Osama Elsayed)
Ilustrasi Piramida Mesir (Unsplash/ Osama Elsayed)

Sistem radarnya, yang beroperasi pada 8-22MHz, menggunakan 48 antena transceiver untuk mendeteksi gelembung plasma, sementara sistem array bertahap digital sepenuhnya memungkinkan penyesuaian waktu nyata.

Awalnya, jangkauan deteksi LARID adalah 3.000 km. Jangkauan deteksi radar telah meningkat tiga kali lipat menjadi 9.600 km dalam waktu kurang dari setengah tahun, berkat pengalaman operasional dan kemajuan seperti pengkodean sinyal baru dan model simulasi geofisika.

Pengembangan radar semacam itu penting untuk mendeteksi gelembung plasma karena menimbulkan ancaman signifikan terhadap peperangan modern. Namun, kelangkaan fasilitas observasi skala besar dan jangka panjang di atas lautan telah menghambat pemahaman dan kemampuan peringatan dini kita.

Untuk mengatasi hal ini, ilmuwan Tiongkok telah mengusulkan pembentukan jaringan tiga hingga empat radar over-the-horizon seperti LARID di wilayah lintang rendah di seluruh dunia.

Baca Juga: Apa Itu Fenomena Aphelion? Ramai Jadi Perbincangan di X Gegara Cuaca Dingin di Pulau Jawa

Militer China juga telah menyebarkan radar over-the-horizon yang mirip dengan LARID, yang telah mendeteksi target seperti pesawat tempur siluman F-22, yang menunjukkan varian yang lebih canggih dengan resolusi lebih tinggi untuk penggunaan militer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI