Korea Utara Tingkatkan Senjata Nuklir Hadapi Ancaman AS dan Sekutunya

Bella Suara.Com
Selasa, 10 September 2024 | 10:47 WIB
Korea Utara Tingkatkan Senjata Nuklir Hadapi Ancaman AS dan Sekutunya
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peluncuran kapal selam nuklir taktis baru di Korea Utara, Jumat (8/9/2023). [KCNA VIA KNS/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengungkapkan bahwa negaranya tengah menerapkan kebijakan untuk memperluas dan meningkatkan jumlah senjata nuklirnya secara signifikan. Hal ini disampaikan melalui pidato yang disiarkan oleh media pemerintah, Korean Central News Agency (KCNA), pada Selasa (10/9).

Dalam pidatonya yang disampaikan pada peringatan berdirinya Korea Utara, Kim menekankan bahwa negara tersebut harus siap memperkuat kemampuan nuklirnya dan mengoptimalkan kesiapan untuk menggunakannya. Ia menegaskan bahwa kemampuan ini diperlukan guna menjamin keamanan nasional di tengah meningkatnya ancaman.

Kim juga menyoroti pentingnya kehadiran militer yang kuat sebagai respons terhadap "berbagai ancaman" yang dipersepsikan datang dari Amerika Serikat dan sekutunya.

Menurutnya, kebijakan ini adalah bagian dari upaya Korea Utara untuk menjaga stabilitas dan melindungi kedaulatan negara dari tekanan luar.

Baca Juga: Gempar! Donald Trump Akui Dapat Amanat Langsung dari Tuhan Untuk Lindungi Dunia

Sementara itu, pada Agustus lalu lebih dari 200 jet tempur dari Korea Selatan dan Amerika Serikat dikerahkan dalam latihan udara besar-besaran.

Latihan ini merupakan bagian dari manuver tahunan Ulchi Freedom Shield, yang bertujuan meningkatkan kesiapan militer kedua negara dalam menghadapi ancaman dari Korea Utara. Hal ini disampaikan oleh Angkatan Udara Korea Selatan.

Selama lima hari, jet-jet tempur tersebut terbang sepanjang waktu, menciptakan jumlah serangan mendadak terbesar yang pernah dilakukan dalam pelatihan oleh kedua sekutu. Pesawat-pesawat yang sedang melakukan patroli defensif juga terlibat dalam simulasi pertempuran udara, yang mencakup interdiksi pesawat musuh dan pertahanan rudal jelajah.

Latihan ini juga melibatkan pesawat tempur dari dua sayap militer AS yang berbasis di Korea Selatan, menyoroti pentingnya aliansi pertahanan kedua negara. Amerika Serikat sendiri menempatkan sekitar 28.500 tentara di Korea Selatan sebagai bagian dari upaya pertahanan terhadap Korea Utara yang bersenjata nuklir.

Korea Utara secara rutin mengkritik latihan Ulchi Freedom Shield ini, menganggapnya sebagai provokasi dan latihan untuk perang nuklir. Pyongyang, meskipun sedang berusaha memodernisasi armada udaranya, masih bergantung pada pesawat tempur lama, termasuk beberapa jet MiG buatan Soviet dari tahun 1950-an.

Baca Juga: Vladimir Putin Lebih Pilih Kamala Harris di Pilpres AS, Donald Trump Punya Firasat Aneh

Sementara itu, Korea Utara juga terus meningkatkan kemampuan taktisnya dengan memperkuat persenjataan rudal jarak pendek dan artileri berat yang ditujukan untuk menyerang Korea Selatan. Pyongyang telah mencapai kemajuan signifikan dalam pengembangan rudal balistik dan nuklir jarak jauh, yang menambah kekhawatiran global terkait stabilitas kawasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI