Suara.com - Kabar gempa megathrust yang diprediksi dapat terjadi di selatan Jawa masih menjadi perhatian masyarakat. Lantaran gempa berskala besar ini bisa menimbulkan tsunami. Lantas bagaimana perbandingan megathrust selatan Jawa dan tsunami Aceh jika terjadi nanti?
Meski belum diketahui secara pasti mengenai kapan terjadinya Gempa Megathrust di Indonesia, kabar ancaman megathrust yang mengintai wilayah RI masih menjadi sorotan. Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah dampak dan potensi kerusakan akibat gempa megathrust tersebut.
Gempa terburuk yang pernah melanda Indonesia dalam selama tahun milenium ini adalah bencana Tsunami Aceh. Berkaca dari peristiwa itu, maka kita bisa memperkirakan sejauh apa dampak dan efek kerusakannya ketika terjadi gempa megathrust selatan Jawa.
Isu soal Gempa Megathrust ini berawal dari pernyataan Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, yang memperingatkan adanya gempa dari dua zona megathrust yang tinggal menunggu waktu.
Baca Juga: Prediksi Gempa Megathrust di Indonesia, Ini Penjelasan Lengkap BMKG
Pengertian Megathrust
Megathrust merupakan jenis patahan besar yang berada di zona subduksi, di mana lempeng tektonik yang lebih padat bergerak ke bawah lempeng yang lebih ringan. Pergerakan ini menghasilkan tekanan yang dapat memicu gempa bumi dengan magnitudo tinggi ketika tekanan tersebut dilepaskan secara mendadak.
Zona megathrust di Indonesia, seperti zona Penunjam, memiliki potensi untuk menghasilkan gempa besar yang bisa menyebabkan tsunami yang sangat kuat. Gempa bumi besar akibat megathrust tidak hanya menimbulkan getaran hebat tetapi juga bisa memicu tsunami.
Megathrust di Selatan Jawa
Mengutip laman resmi BRIN, lokasi megathrust di Indonesia secara umum terletak di sisi barat Sumatra hingga selatan Jawa. Hal itu ditilik berdasarkan peta gempa 2017 yang saat ini masih dalam proses pembaruan.
Baca Juga: Deretan Hoaks Tentang Gempa Megathrust, Ternyata Begini Faktanya
Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Nuraini Rahma Hanifa menuturkan bahwa bidang megathrust ini seukuran Pulau Jawa. Jika bergerak 20 meter secara serentak, guncangannya akan sangat besar.
Di selatan Jawa, megathrust di selatan Jawa membentang sepanjang 1.000 km dengan lebar bidang kontak sekitar 200 km dan menyentuh kedalaman sekitar 60 km. Proses ini secara konstan menyimpan energi yang akan segera dilepaskan.
Gempa yang disebabkan oleh pelepasan energi besar dari megathrust di selatan Jawa diperkirakan dapat terjadi setiap 400 tahun, dengan kekuatan Magnitudo 8,8.
Tsunami yang disebabkan oleh gempa megathrust cenderung sangat besar dan mampu menjangkau jarak yang sangat jauh, menyebabkan kerusakan berat di kawasan pesisir yang jauh dari lokasi gempa.
Perbandingan Megathrust Selatan Jawa dan Tsunami Aceh
Pada 26 Desember 2004, terjadi gempa di lepas pantai barat Sumatra, dekat Banda Aceh, yang berkekuatan magnitudo 9,1 yang disebabkan runtuhnya megathrust Sumatra sepanjang 1.300 km.
Retakan besar tersebut menyebabkan dasar laut terangkat lebih dari 20 meter, menghasilkan gelombang tsunami yang sangat besar dengan ketinggian melebihi 30 meter.
Menurut Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, Indonesia perlu waspada terhadap potensi Gempa Megathrust yang ada di dua zona, yaitu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai, Siberut.
Perbedaan seismik antara Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai, Siberut bisa memicu Gempa Megathrust, karena wilayah-wilayah tersebut belum mengalami gempa besar dalam lebih dari 30 tahun.
Megathrust Selat Sunda diperkirakan memiliki potensi untuk menghasilkan gempa dengan magnitudo 8,7, sedangkan Megathrust Mentawai, Siberut dapat mencapai magnitudo 8,9.
Jika kedua segmen ini aktif bersamaan, dampaknya bisa sangat signifikan, berpotensi menyebabkan tsunami seperti bencana yang melanda Aceh pada tahun 2004.
Gempa besar di dua segmen megathrust tersebut bisa mencapai kekuatan magnitudo 9 atau lebih, bahkan bisa melebihi gempa yang menyebabkan tsunami Aceh.
Mitigasi terhadap Gempa Megathrust
Ancaman gempa megathrust ini membuat pemerintah harus terus melakukan pemantauan terhadap zona-zona megathrust. Penting juga untuk meningkatkan sikap siaga terkait nbencana tersebut.
Pemerintah juga perlu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang tanda-tanda gempa dan tsunami dan langkah-langkah evakuasi untuk mengurangi jumlah korban jiwa. Pahami lokasi titik kumpul dan jalur evakuasi terdekat.
Selain itu, masyarakat perlu mempersiapkan tas bencana atau tas darurat yang berisi berbagai kebutuhan penting seperti makanan, air minum, pakaian, obat-obatan, dokumen penting, dan barang berharga lainnya.
Itulah ulasan mengenai perbandingan megathrust selatan Jawa dan tsunami Aceh. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas