Paus Fransiskus Nyaman Datang ke Indonesia, Analis: Indonesia Baik-baik Saja

Jum'at, 06 September 2024 | 21:41 WIB
Paus Fransiskus Nyaman Datang ke Indonesia, Analis: Indonesia Baik-baik Saja
Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus menyapa umat Katolik sebelum mengikuti Misa di Stadion Utama Gelora Bilung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jadi saya kira kedatangan Paus itu positif dan menandakan Indonesia sedang baik-baik saja," sambungnya.

Link Live Streaming Misa Paus Fransiskus di GBK 5 September 2024 (Instagram/franciscus)
Link Live Streaming Misa Paus Fransiskus di GBK 5 September 2024 (Instagram/franciscus)

Senada dengan Tamil, Psikolog Sosial Zaedi Basiturrozak mengemukakan bahwa kehadiran Paus di tanah air menunjukkan Indonesia sebagai bangsa yang plural, ramah, dan rukun dalam menghargai segala perbedaan.

"Makna simbolik dari Paus ke Indonesia secara universal adalah sebuah momentum bagi bangsa Indonesia untuk menangkap bahwa kondisi bangsa kita itu dalam konteks keagamaan merupakan bangsa yang ramah, plural artinya agama tidak menjadi sesuatu batasan untuk bangsa Indonesia merangkul satu sama lain dalam konteks membangun negara," katanya.

Zaedi menuturkan, kehadiran Paus juga menjadi simbol bahwa Indonesia adalah rumah yang sejuk bagi siapapun yang datang ke sini. Sebaliknya, apabila terjadi kedaruratan, jangankan seorang tokoh besar, investor atau wisatawan pun akan enggan datang ke Indonesia.

"Maka seyogyanya bangsa ini juga menunjukkan budaya toleransi budaya pluralis itu menjadi value bagi Indonesia yang kemudian menjadi pintu masuk yang ramah bagi siapapun untuk datang ke Indonesia, kehadiran Paus adalah sebuah simbol bahwa Indonesia menjadi rumah yang sejuk rumah yang ramah bagi kehidupan umat beragama," bebernya.

Selain itu, Zaedi menyatakan bahwa kunjungan Paus dapat menjadi inspirasi bagi kerukunan umat beragama.

Dari sudut pandang internasional, Zaedi mengatakan Indonesia dinilai sebagai negara besar dengan masyarakat yang plural tetapi tetap bersatu meskipun ada berbagai perbedaan. Meskipun ada perbedaan ideologi dan agama, bangsa Indonesia tetap erat menjaga persatuan untuk mewujudkan negara yang makmur.

Lanjut Zaedi, kunjungan Paus menjadi potret dunia atau cara pandang dunia terhadap Indonesia.

"Dunia bisa melihat Indonesia sebagai sebuah laboratorium kebudayaan sebagai laboratorium kebhinekaan di mana di dalam konteks divergensi berbagai macam perbedaan, perbedaan ideologi, perbedaan agama kita bisa berjalan bareng dalam satu tujuan dalam satu konteks kebangsaan Indonesia untuk mewujudkan negara yang adil dan makmur," katanya.

Baca Juga: Diantar Menag Yaqut ke Bandara Soetta, Paus Fransiskus Tinggalkan Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI