Suara.com - Seorang warga negara Amerika Serikat (AS) tewas setelah ditembak di kepala oleh pasukan Israel saat ikut serta dalam protes di Tepi Barat. Kematian wanita tersebut dilaporkan oleh kantor berita resmi Palestina, WAFA, pada Jumat (5/9).
Insiden ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat terkait perluasan permukiman Israel di wilayah tersebut.
Kepala Rumah Sakit Rafidia di Nablus, Fouad Nafaa mengatakan bahwa wanita itu tiba di rumah sakit dalam kondisi kritis akibat luka parah di kepala.
"Kami berusaha melakukan resusitasi, namun sayangnya dia meninggal," ujar Nafaa kepada Reuters.
Baca Juga: Gadis 10 Tahun Tewas dalam Serangan Udara di Gaza saat Bermain Sepatu Roda
Protes yang diikuti oleh korban merupakan bagian dari aksi rutin para aktivis di Beita, sebuah kota di dekat Nablus yang sering menjadi saksi kekerasan oleh pemukim Israel. Insiden ini menambah daftar panjang serangan yang telah memicu kemarahan internasional, terutama di kalangan sekutu-sekutu Barat Israel, termasuk Amerika Serikat.
Militer Israel menyatakan tengah menyelidiki laporan terkait penembakan ini, namun belum ada pernyataan resmi dari kedutaan AS.
Beberapa minggu sebelumnya, sekitar 100 pemukim Israel menyerang desa Jit di Tepi Barat utara, yang kemudian mendapat kecaman global.
Pemerintah Israel berjanji untuk menindak tegas pelaku kekerasan, namun warga Palestina dan kelompok hak asasi manusia menuduh pasukan Israel sering berdiam diri atau bahkan terlibat dalam serangan tersebut.
Baca Juga: Ayah Pelaku Penembakan di Sekolah Georgia Ditangkap, Beri Kado Natal Pistol ke Anaknya