Suara.com - Presiden terpilih Prabowo Subianto secara terang-terangan memberikan pujian dan solidaritas kepada sosok Presiden Joko Widodo.
Bahkan, dalam momen penutupan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Gerindra, Prabowo mengatakan bahwa Jokowi sudah menjadi bagian dari Partai Gerindra.
Prabowo mengaku akan merasakan sakit jika ada yang mencoba ‘mencubit’ Jokowi. Senada dengan Prabowo, Jokowi pun mengungkapkan isi hatinya pada Prabowo.
Jokowi mengaku bahwa Prabowo kini dianggap menjadi orang spesial untuknya. Jokowi merasa bahwa ia dengan Prabowo memiliki pandangan yang sama.
Baca Juga: Pengamat Yakin Jokowi Tak Akan Reshuffle Cari Pengganti Risma-Pramono, Begini Analisisnya
Bahkan, lebih dari hormat, ia menuturkan kecocokan demi kecocokan itulah yang akhirnya menumbuhkan rasa sayang.
Menanggapi rasa sayang kini tengah menjadi sorotan, Seorang Mahfud MD mengaku ikut terharu dan hanyut dalam momen tersebut.
“Saya agak terharu juga,” aku Mahfud, dikutip dari Kanal Youtube Mahfud MD Official, Jumat (6/9/24).
“Tapi apa yang disampaikan oleh pak Prabowo di acara Gerindra bahwa dia akan melindungi Pak Jokowi, akan berteman dengan Pak Jokowi, kalau pak Jokowi dicubit Gerindra akan ikut sakit, itu etika perkawanan saja,” tambahnya.
Mahfud menilai bahwa nantinya Prabowo pasti akan dihadapkan dengan kedilemaan, antara memihak Jokowi ataupun rakyatnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Nonton Timnas Indonesia, Beri Pesan Khusus untuk Suporter?
“Ada 2 hal yang mungkin dihadapi Pak Prabowo, dia harus merangkul Pak Jokowi karena jasanya atas keterpilihan dia sebagai presiden, ataukah akan mengutamakan bangsa dan negara ketika dihadapkan pada satu hal,” ucapnya.
Balas budi menjadi hal yang mungkin akan dipikirkan kembali oleh Prabowo. Namun menurut Mahfud, Prabowo justru tidak perlu merasa bahwa dirinya harus balas budi dengan Jokowi.
“Orang mengatakan Pak Prabowo harus berterima kasih kepada Pak Jokowi karena dia menang, iya itu betul, tetapi ingat pak Probowo itu sudah punya modal politik,” ungkapnya.
“Sudah 47% sejak tahun 2014, yang 2019 55% lawan 45%, memang besar dia modalnya. Sumbangan dari Pak Jokowi kecil juga, sehingga tidak perlu juga merasakan bahwa kemenangannya karena Pak Jokowi,” tambahnya.
Meski demikian, Mahfud menegaskan bahwa Prabowo maupun rakyat-rakyat biasa seperti dirinya memang sewajarnya tetap menghormati Pak Jokowi yang sudah banyak berbuat untuk negara.
“Tidak harus merasa berhutang budi, tetapi seperti kita juga harus tetap menghormati Pak Jokowi bagaimanapun juga sebagai presiden sudah berbuat banyak untuk negeri ini,” ujarnya.
Kontributor : Kanita