Digilir hingga Mayatnya Dibuang ke Kuburan Cina, Kak Seto Ungkap Pemicu Aksi Keji 4 ABG Pemerkosa Siswi SMP di Palembang

Jum'at, 06 September 2024 | 18:04 WIB
Digilir hingga Mayatnya Dibuang ke Kuburan Cina, Kak Seto Ungkap Pemicu Aksi Keji 4 ABG Pemerkosa Siswi SMP di Palembang
Pemerhati Anak Seto Mulyadi (Suara.com/ Lilis Varwati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus pemerkosaan juga pembunuhan yang dilakukan oleh empat remaja di Palembang menjadi potret lemahnya kecerdasan emosional pada anak. Psikolog anak Seto Mulyadi mengatakan, kondisi itu tak lepas dari rendahnya sistem pendidikan untuk membangun sistem emosional anak. 

Sehingga dampaknya, anak tidak mampu mengontrol perasaan serta nafsunya sendiri.

"Dalam konteks perlindungan anak, memang ada anak-anak sekarang ini kurang mendapatkan pendidikan, pengarahan, bimbingan, pada kecerdasan emosionalnya," ujar pemerhati anak yang kerap disapa Kak Seto itu, dihubungi Suara.com pada Jumat (6/9/2024). 

Kak Seto mengkritisi konsep pendidikan, baik di dalam rumah maupun secara formal di sekolah, masih hanya menekankan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat eksak. Padahal, Kak Seto menegaskan bahwa pendidikan nomor satu justru tentang etika, estetika, serta keindahan berperilaku.

Baca Juga: Tutupi Jejak Pembunuhan, Siasat Licik Dalang Pemerkosa Siswi SMP di Palembang: IS Ikutan Ngaji Yasinan di Rumah Korban

Tampang empat tersangka pembunuh siswi SMP di Palembang. (tangkapan layar/Instagram)
Tampang empat tersangka pembunuh siswi SMP di Palembang. (tangkapan layar/Instagram)

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia itu menyampaikan bahwa pendidikan karakter yang harus dibangun ialah mengenai akhlak mulia.

"Tapi kadang-kadang itu tadi, kadang-kadang dengan sistem ranking, sistem akademik yang terlalu ketat, ini yang kemudian tanpa sadar menjerumuskan anak-anak kehilangan kemampuan untuk mengembangkan keserdasan emosionalnya," jelas Kak Seto.

Sebelumnya, aparat Polrestabes Palembang menangkap empat tersangka kasus pemerkosaan serta pembunuhan tersebut yaitu IS (16) yang menjadi pelaku utama, MZ (13), MS (12), dan AS (12), pada Selasa (3/9/2024). Sementara itu korban masih berusia 13 tahun.

Berdasar hasil penyelidikan psikologi Biro SDM Kepolisian Daerah Sumsel empat tersangka melakukan tindak pembunuhan dipicu keinginan nafsu birahi karena sering menonton film porno yang tersimpan di ponsel pelaku.

Para pelaku menyekap korban hingga tewas dan kemudian melakukan rudapaksa terhadap korban secara bergiliran. Setelah korban meninggal, para pelaku yang masih di bawah umur itu membawa korban ke lokasi kedua yang berjarak sekitar 30 menit berjalan kaki dari lokasi awal untuk menghilangkan jejak.

Baca Juga: Dibuang ke Kuburan Cina, Detik-detik Aksi Biadab 4 ABG di Palembang Gilir Jasad Siswi SMP

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI