Kenapa G30S PKI Bisa Terjadi? Begini Sejarahnya

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 06 September 2024 | 13:32 WIB
Kenapa G30S PKI Bisa Terjadi? Begini Sejarahnya
Ilustrasi peristiwa G30S PKI (Freepik/user4344078)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
  1. Letnan Jenderal Ahmad Yani
  2. Mayor Jenderal Soeprapto
  3. Mayor Jenderal S. Parman
  4. Brigadir Jenderal DI Panjaitan
  5. Mayor Jenderal MT. Haryono
  6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

Jenderal A.H. Nasution juga menjadi target penculikan, tetapi berhasil melarikan diri. Namun, putrinya menjadi korban penembakan, dan ajudannya, Letnan Satu Pierre Andreas Tendean, ikut diculik dan dibunuh oleh PKI di Lubang Buaya.

Selain di Jakarta, pemberontakan juga terjadi di Yogyakarta, di mana korban dari pihak TNI AD, termasuk Letnan Kolonel Sugiono dan Kolonel Katamso. Setelah berhasil membunuh para jenderal, Letkol Untung mengumumkan pembentukan "Dewan Revolusi" melalui radio RRI, yang semakin memicu ketidakpastian di masyarakat dan ketegangan politik.

Kronologi Penumpasan G30S PKI

Setelah pengumuman pembentukan "Dewan Revolusi" dan pendudukan markas TNI AD di Jakarta serta Yogyakarta oleh PKI, Mayor Jenderal Soeharto, yang menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), mengambil alih komando untuk menumpas pemberontakan.

Penumpasan dimulai pada tanggal 1 Oktober 1965 dengan menetralisir pasukan yang berada di Lapangan Merdeka. Kolonel Sarwo Edhi Wibowo kemudian mengambil kembali gedung RRI dan Pusat Telekomunikasi. Pada malam harinya, Soeharto mengumumkan bahwa kudeta yang dilakukan PKI telah terjadi, sekaligus memastikan bahwa Presiden Soekarno dan Jenderal A.H. Nasution dalam keadaan selamat.

Operasi berlanjut pada 2 Oktober ke daerah Halim Perdanakusuma, tempat pasukan G30S bersembunyi. Pada hari yang sama, ditemukan lokasi jasad para perwira di sebuah sumur tua yang tertutup pohon pisang di atasnya. Jenazah para perwira diangkat pada 4 Oktober dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Para perwira yang gugur tersebut kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi, termasuk Pierre Tendean.

Itulah gambaran singkat tentang sejarah G30S PKI dan peristiwa-peristiwa penting yang menyertainya. Dengan memahami sejarah ini, diharapkan kita dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap Indonesia serta meningkatkan semangat nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

Baca Juga: 3 Novel dengan Latar Peristiwa setelah 1966, Sejarah Kelam Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI