Kenapa G30S PKI Bisa Terjadi? Begini Sejarahnya

Vania Rossa
Kenapa G30S PKI Bisa Terjadi? Begini Sejarahnya
Ilustrasi peristiwa G30S PKI (Freepik/user4344078)

G30S PKI adalah kudeta yang terjadi pada 30 September 1965 dan dilakukan oleh PKI dengan tujuan menggulingkan Presiden Soekarno dan mengubah ideologi negara Pancasila.

Suara.com - G30S PKI, atau Gerakan 30 September, adalah bagian penting dari sejarah Indonesia. Memahami peristiwa ini akan memperkuat jiwa nasionalisme kita sebagai warga negara. Menghargai sejarah sangat penting karena berperan dalam membentuk karakter generasi penerus. Sebagai bagian dari bangsa ini, kita memiliki tanggung jawab untuk turut serta membangun dan menjaga negeri. Kira-kira, kenapa G30S PKI bisa terjadi? Mari kita telusuri lebih dalam mengenai sejarah dan peristiwa G30S PKI.

Apa Itu Peristiwa G30S PKI?

Peristiwa G30S PKI adalah upaya kudeta yang berlangsung pada tanggal 30 September hingga 1 Oktober 1965. Aksi yang berdurasi dua hari satu malam ini dikenang setiap tahun pada 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Gerakan tersebut dipimpin oleh DN Aidit, yang saat itu adalah pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI). Aksi ini mengakibatkan gugurnya enam jenderal dan satu perwira menengah TNI-AD, serta memicu gejolak sosial yang sangat besar di masyarakat.

Tak hanya itu, tragedi ini juga mengakibatkan tewasnya lebih dari setengah juta orang dan diskriminasi terhadap banyak pihak. Peristiwa G30S PKI menjadi titik balik kejatuhan Soekarno dan menandai awal kekuasaan Orde Baru di bawah Soeharto.

Baca Juga: Profil Yunus Yosfiah, Jenderal TNI yang Melarang Penayangan Film G30S/PKI Sejak 1998

Latar Belakang Terjadinya G30S PKI

PKI melancarkan peristiwa G30S dengan tujuan utama menggulingkan Presiden Soekarno dan menggantikan ideologi negara. Partai ini ingin mengubah Pancasila menjadi dasar negara komunis. Pada masa itu, PKI merupakan salah satu partai terbesar di Indonesia, menempati posisi keempat pada pemilu 1955. Kekuatan PKI semakin menguat dengan dukungan besar dari massa serta dukungan dari Soekarno.

Selain itu, PKI terus menerus menyebarkan isu bahwa para jenderal TNI sedang merencanakan kudeta. PKI juga mendukung ide untuk mempersenjatai buruh dan petani. Situasi semakin panas ketika Soekarno jatuh sakit, dan dokter yang dekat dengan PKI mengatakan bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. Saat itulah PKI melihat peluang untuk memulai kudeta.

Kronologi Pemberontakan G30S PKI

Peristiwa G30S PKI dimulai pada malam hari, tanggal 30 September 1965, dan berlangsung hingga dini hari tanggal 1 Oktober. Aksi diawali dengan penculikan para perwira tinggi TNI-AD. Letnan Kolonel Untung memimpin operasi penculikan dan pembunuhan terhadap beberapa pimpinan TNI Angkatan Darat. Tiga dari tujuh perwira tinggi dibunuh di rumah mereka, sedangkan empat lainnya diculik dan dibawa ke Lubang Buaya, Jakarta.

Baca Juga: Mengapa PKI Tidak Dibubarkan Soekarno Bahkan Setelah G30S? Ini 5 Alasannya

Berikut ini adalah nama para jenderal yang gugur dalam peristiwa tersebut:

  1. Letnan Jenderal Ahmad Yani
  2. Mayor Jenderal Soeprapto
  3. Mayor Jenderal S. Parman
  4. Brigadir Jenderal DI Panjaitan
  5. Mayor Jenderal MT. Haryono
  6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

Jenderal A.H. Nasution juga menjadi target penculikan, tetapi berhasil melarikan diri. Namun, putrinya menjadi korban penembakan, dan ajudannya, Letnan Satu Pierre Andreas Tendean, ikut diculik dan dibunuh oleh PKI di Lubang Buaya.

Selain di Jakarta, pemberontakan juga terjadi di Yogyakarta, di mana korban dari pihak TNI AD, termasuk Letnan Kolonel Sugiono dan Kolonel Katamso. Setelah berhasil membunuh para jenderal, Letkol Untung mengumumkan pembentukan "Dewan Revolusi" melalui radio RRI, yang semakin memicu ketidakpastian di masyarakat dan ketegangan politik.

Kronologi Penumpasan G30S PKI

Setelah pengumuman pembentukan "Dewan Revolusi" dan pendudukan markas TNI AD di Jakarta serta Yogyakarta oleh PKI, Mayor Jenderal Soeharto, yang menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), mengambil alih komando untuk menumpas pemberontakan.

Penumpasan dimulai pada tanggal 1 Oktober 1965 dengan menetralisir pasukan yang berada di Lapangan Merdeka. Kolonel Sarwo Edhi Wibowo kemudian mengambil kembali gedung RRI dan Pusat Telekomunikasi. Pada malam harinya, Soeharto mengumumkan bahwa kudeta yang dilakukan PKI telah terjadi, sekaligus memastikan bahwa Presiden Soekarno dan Jenderal A.H. Nasution dalam keadaan selamat.

Operasi berlanjut pada 2 Oktober ke daerah Halim Perdanakusuma, tempat pasukan G30S bersembunyi. Pada hari yang sama, ditemukan lokasi jasad para perwira di sebuah sumur tua yang tertutup pohon pisang di atasnya. Jenazah para perwira diangkat pada 4 Oktober dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Para perwira yang gugur tersebut kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi, termasuk Pierre Tendean.

Itulah gambaran singkat tentang sejarah G30S PKI dan peristiwa-peristiwa penting yang menyertainya. Dengan memahami sejarah ini, diharapkan kita dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap Indonesia serta meningkatkan semangat nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama