Kepincut Senyum Kamala Harris, Vladimir Putin Ogah Dukung Donald Trump dalam Pemilu AS

Bella Suara.Com
Kamis, 05 September 2024 | 17:23 WIB
Kepincut Senyum Kamala Harris, Vladimir Putin Ogah Dukung Donald Trump dalam Pemilu AS
Kamala Harris (Instagram/kamalaharris)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengeluarkan komentar mengejutkan di Forum Ekonomi Timur, menyatakan bahwa ia menginginkan satu kandidat tertentu untuk memenangkan pemilihan presiden AS pada bulan November mendatang.

Dengan senyum kecut di wajahnya, Putin menyebutkan bahwa Demokrat Kamala Harris adalah pilihan yang disukai Rusia dalam konteks ini.

"Tawa menularnya adalah alasan utama mengapa saya lebih memilih Harris daripada Donald Trump," kata Putin, dikutip melalui Sky News, Kamis.

Komentar ini tampaknya ironis, mengingat Putin dan Trump telah menunjukkan hubungan yang hangat dalam beberapa tahun terakhir. Putin sebelumnya telah menyatakan pandangannya terhadap Joe Biden pada awal tahun ini, menganggap Biden sebagai politisi yang lebih mudah ditebak.

Baca Juga: Bukan Kamala Harris, Kakak Tim Walz Blak-blakan Mendukung Donald Trump di Pilpres AS

 Vladimir Putin [Xinhua]
Vladimir Putin [Xinhua]

Komentar Putin datang sehari setelah administrasi Biden mengambil langkah keras terhadap Rusia, termasuk menyita situs web yang diduga terlibat dalam penyebaran disinformasi dan memberlakukan sanksi baru terhadap beberapa pejabat Rusia.

"Mungkin ini berarti kami akan menahan diri dari sanksi lebih lanjut," tambah Putin, mengacu pada ekspresi ekspresif Harris yang menurutnya menunjukkan bahwa semuanya baik-baik saja dengan Harris.

Di samping itu, Putin juga mengkritik penangkapan pendiri Telegram, Pavel Durov, oleh otoritas Prancis sebagai tindakan yang menurutnya memiliki karakter selektif.

Putin menegaskan bahwa Rusia akan terus memonitor perkembangan ini dengan cermat.

Baca Juga: Enam Negara Bagian di Amerika Serikat Ini Jadi Rebutan Suara Kamala Harris dan Donald Trump

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI