Suara.com - Gempa bumi mengguncang wilayah papua Nugini pada Kamis (5/9/2024) dengan berkekuatan 6,2 magnitudo, disaat menjelang kunjungan Paus Fransiskus.
Informasi gempa Papua Nugini tersebut berdasarkan data yang dimunculkan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Gempa yang terjadi menjelang kunjungan Paus Fransiskus itu terjadi tepatnya di lepas pantai utara negara tetangga Indonesia.
Peta USGS menunjukkan, pusat gempa berada di sebidang laut sekitar 300 km di timur Kota Vanimo, yang sedang bersiap menyambut Paus Fransiskus pada akhir pekan ini.
Sekedar informasi, lawatan Paus Fransiskus dalam perjalanan apostolik di wilayah Asia-Pasifik menjadi momen bersejarah bagi Umat Katolik yang tinggal di sejumlah negara termasuk Indonesia.
Meski melakukan kunjungan lebih lama di Indonesia, namun Pemerintah Papua Nugini mempersiapkan berbagai kemungkinan membludaknya warga yang ingin menyaksikan Paus Fransiskus di negara tersebut.
Paus sendiri dijadwalkan hanya mengunjungi Kawasan Vanimo di Provinsi Sepik Barat atau kini dikenal Sandaun, Papua Nugini.
Walau Paus Fransiskus hanya tiga jam berada di provinsi itu, pemerintah setempat sudah bersiap diri untuk mengantisipasi kemungkinan ribuan Warga Papua, Indonesia yang akan melintasi perbatasan negara tersebut.
"Saat Paus mengunjungi Vanimo, diperkirakan ada ribuan lebih Umat Katolik dari (Provinsi) Papua, Indonesia (yang akan menyeberang ke Papua Nugini)," kata Menteri Luar Negeri Papua, Justin Tkatchenko dilansir dari insidepng.
Baca Juga: Bukan Kamala Harris, Kakak Tim Walz Blak-blakan Mendukung Donald Trump di Pilpres AS
Selain itu, pihaknya juga akan memastikan bahwa keamanan untuk penjagaaan terhadap Paus cukup ketat.
"Sekretaris Luar Negeri, bersama dengan Tentara dan Kepolisian telah bekerja sama dengan Kedutaan Besar Indonesia untuk memastikan keamanan kunjungan Paus dan untuk operasi perbatasan kami."
Perhatian tersebut disampaikan Tkatchenko mengingat adanya kemungkinan ribuan warga melintasi perbatasan dan juga harus ditingkatkan kewaspadaan saat kedatangan Paus.
"Akan ada ribuan orang melintasi perbatasan pada waktu tertentu untuk menghadiri kunjungan Paus. Dengan bantuan imigrasi serta pihak PNG, kita harus waspada untuk memastikan bahwa semua orang diperiksa dan telah melalui aturan menyeberang ke Papua Nugini," ujarnya.
Tkatchenko juga memastikan bakal bekerja sama dengan Australia dan Indonesia di bidang intelijen untuk memastikan warga yang menyeberang hanya untuk menghadiri kunjungan Paus di Papua Nugini.
Untuk diktahui, Provinsi Sandaun berada di kawasan barat laut Papua Nugini. Provinsi tersebut berbatasan dengan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Pegunungan di bagian utara.
Adapun Vanimo merupakan ibu kota Provinsi Sandaun yang berada di semenanjung dekat perbatasan dengan Indonesia, dekat dengan Jayapura, Ibu Kota Provinsi Papua, Indonesia.
Sementara itu, dalam perjalanan apostolik di Papua Nugini, Paus Fransiskus akan mengunjungi Port Moresby. Total kunjungan di negara tersebut berjumlah 3 hari dan kemudian akan dilanjutkan dengan mengunjungi Timor Timur.