Suara.com - Pemilu Amerika Serikat (AS) atau Pilpres AS 2024 semakin panas, persaingan Donald Trump dan Kamala Harris untuk menjadi nomor satu di negara yang dijuluki Paman Sam itu semakin ketat, apalagi dari berbagai survei keduanya memiliki keunggulan.
Namun, saat ini publik dan warga Amerika Serikat digemparkan dengan sebuah pernyataan Kakak laki-laki Gubernur Minnesota Tim Walz, Jeff secara blak-blakan mendukung Donald Trump di Pilpres AS bukan Kamala Harris.
Padahal, adik dari Jeff yakni Tim Walz maju sebagai calon wakil Presiden AS untuk mendampingi Kamala Harris.
Pernyataan Kakak laki-laki Tim Walz itu sontak menjadi pertanyaan bagi publik. Kepada NewsNation dia lebih mendukung capres dari Partai Republik.
Baca Juga: Polisi Ungkap Penyebab Pejabat Desa dan Seorang Wanita Tewas Dalam Mobil di Bogor
Secara eksklusif kepada NewsNation, Jeff mengaku tidak ingin mempengaruhi pemilih meskipun dia menentang pandangan calon wakil Presiden AS dari Partai Demokrat.
Kabar tersebut muncul bermula saat Jeff Walz memposting di Facebook, soal dirinya lebih mendukung mantan Presiden AS dibandingkan Kamala Harris.
Meski mengatakan kepada teman-teman Facebooknya, bahwa dia telah berpikir panjang dan keras untuk secara terbuka mendukung mantan Presiden Donald Trump, dia kini ingin tidak terlibat dalam kampanye politik apa pun.
“Itu bukan niat saya, bukan niat kami sebagai sebuah keluarga, untuk menyebarkan sesuatu untuk mempengaruhi masyarakat umum,” kata Jeff Walz.
Sekedar informasi, Wakil Presiden AS Kamala Harris dan mantan presiden Donald Trump bersaing ketat dalam pemilihan presiden 2024 di negara-negara bagian penentu, menurut jajak pendapat terbaru pada Rabu oleh CNN.
Baca Juga: Pejabat Desa di Bogor Tewas Bersama Seorang Wanita di Dalam Mobil
Saat kedua kandidat melakukan upaya terakhir untuk meyakinkan warga Amerika memberikan suara mereka dalam pemilihan umum pada 5 November, Harris dan Trump sangat fokus pada enam negara bagian pertempuran suara yaitu Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, Pennsylvania, dan Wisconsin.
Harris mengungguli Trump dengan selisih 50 persen berbanding 44 persen di Wisconsin dan di Michigan dengan 48 persen berbanding 43 persen yang diperoleh Trump.
Sementara di Arizona, Trump mendapat keuntungan dengan pendukung 49 persen dan Harris 44 persen.
Namun, angka-angka di tiga negara bagian lain masih belum jelas.
Di Georgia dan Nevada, Harris unggul tipis dari Trump dengan wakil presiden itu memperoleh 48 persen suara dan Trump 47 persen. Kedua kandidat bersaing ketat di Pennsylvania dengan perolehan suara imbang 47 persen.
Selain itu, hampir 15 persen pemilih mengatakan mereka belum memutuskan pilihan terhadap salah satu kandidat dan itu membuat keenam negara bagian yang menjadi penentu benar-benar siap diperebutkan hanya dengan sembilan minggu tersisa sebelum Hari Pemilihan.
Jajak pendapat tersebut dilakukan setelah Konvensi Nasional Demokrat di Chicago, dan hasilnya menunjukkan bahwa jalan menuju kemenangan bagi para kandidat melewati Pennsylvania dan Georgia.