Rusia Peringatkan AS Terkait Pengiriman Rudal Jarak Jauh ke Ukraina

Bella Suara.Com
Kamis, 05 September 2024 | 03:05 WIB
Rusia Peringatkan AS Terkait Pengiriman Rudal Jarak Jauh ke Ukraina
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. ((Sefa Karacan - Anadolu Agency)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak mengabaikan "garis merah" Rusia terkait kemungkinan pengiriman rudal jarak jauh AS ke Ukraina.

Dalam pernyataannya pada hari Rabu, Lavrov menekankan bahwa AS telah kehilangan rasa saling mencegah yang telah lama menjadi fondasi keamanan antara kedua negara sejak era Perang Dingin.

Pernyataan Lavrov merespons laporan Reuters yang menyebut AS hampir mencapai kesepakatan untuk memasok Ukraina dengan rudal jelajah JASSM jarak jauh, yang dapat menjangkau wilayah Rusia. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dikabarkan telah lama menginginkan rudal tersebut untuk memperkuat upaya militernya.

Lavrov menyatakan bahwa Washington telah melampaui batas yang mereka tetapkan sendiri, dan menuduh AS serta Presiden Zelenskyy memanfaatkan situasi ini.

Baca Juga: Donald Trump Klaim Punya Jurus Jitu untuk Akhiri Perang Ukraina, Tapi...

"Mereka bercanda tentang garis merah kita di sini. Mereka seharusnya tidak bercanda tentang garis merah kita," ujar Lavrov dalam wawancaranya dengan stasiun TV Rusia.

Peringatan ini sejalan dengan sikap Presiden Vladimir Putin yang sejak meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 2022, telah berulang kali mengingatkan Barat untuk tidak menggagalkan upaya Rusia. Namun, bantuan militer dari Washington dan sekutunya ke Ukraina terus meningkat, termasuk penyediaan tank, rudal canggih, dan jet tempur F-16.

Lavrov juga mengkritik keyakinan AS bahwa konsekuensi dari eskalasi perang di Ukraina akan dirasakan terutama oleh Eropa, tanpa menyadari risiko yang lebih luas.

"Mereka memiliki keyakinan genetik bahwa tidak seorang pun akan menyentuh mereka," kata Lavrov.

Pernyataan Lavrov datang setelah peringatan serupa dari Kremlin, yang menyatakan sedang membuat perubahan pada doktrin nuklirnya sebagai tanggapan terhadap ancaman dari AS dan sekutunya.

Baca Juga: Amerika Serikat Klaim Israel Ingin Akhiri Perang di Jalur Gaza

Kremlin belum mengungkapkan secara rinci bagaimana mereka akan memperbarui dokumen kebijakan yang menetapkan kondisi penggunaan senjata nuklir, atau kapan perubahan tersebut akan diberlakukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI