Suara.com - Aksi protes mahasiswa menentang perang Gaza di Denmark pecah, bahkan salah satu aktivis lingkungan Greta Thunberg ditangkap.
Penangkapan Greta Thunberg sendiri dilakukan saat momen mahasiswa menggelar aksi menentang perang Gaza di Denmark hingga menuntuk boikot Universitas Israel.
Informasi itu disampaikan juru bicara kelompok mahasiswa yang mengorganisir demonstrasi tersebut.
Sebanyak enam orang ditangkap di Universitas Kopenhagen setelah sekitar 20 orang memblokir pintu masuk sebuah gedung dan tiga orang memasukinya, kata juru bicara polisi kepada kantor berita Reuters.
Baca Juga: Mantan Presiden Korea Selatan Terseret Kasus Suap Jabatan Menantu, Keluarga Jokowi Jadi Perbincangan
Gambar yang diterbitkan oleh harian lokal Ekstra Bladet menunjukkan Thunberg mengenakan selendang keffiyeh hitam-putih di bahunya dan dikawal keluar kampus oleh polisi.
Sementara itu, Thunberg membagikan visual di Instagram yang menunjukkan polisi memasuki gedung tempat kelompok 'Mahasiswa Melawan Pendudukan' sedang melakukan protes.
Kelompok tersebut menulis di Instagram bahwa para pengunjuk rasa memasuki kantor rektor universitas untuk menuntut boikot institusional terhadap universitas-universitas Israel.
"Sementara situasi di Palestina memburuk, Universitas Kopenhagen melanjutkan kolaborasinya dengan universitas-universitas Israel dan dengan demikian berkontribusi terhadap pengetahuan yang digunakan untuk melakukan genosida. Universitas kami tidak boleh berkontribusi terhadap genosida," kata 'Mahasiswa Menentang Pendudukan' dalam sebuah pernyataan. Instagram.
Polisi menolak untuk mengkonfirmasi identitas mereka yang ditangkap namun 'Students Against the Occupation' mengatakan kepada Reuters bahwa aktivis iklim berusia 21 tahun termasuk di antara mereka yang ditahan.