Pilu! Ternyata Ini Penyebab Ratusan Narapidana Tewas di Penjara Makala

Bella Suara.Com
Rabu, 04 September 2024 | 19:26 WIB
Pilu! Ternyata Ini Penyebab Ratusan Narapidana Tewas di Penjara Makala
Ilustrasi narapidana dalam penjara. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah insiden tragis terjadi di Penjara Pusat Makala, Kinshasa, setidaknya 129 narapidana tewas saat berusaha melarikan diri pada Senin dini hari.

Insiden ini dimulai ketika tembakan peringatan dilepaskan oleh pihak keamanan penjara sekitar pukul 2 pagi. Tembakan tersebut, yang awalnya dimaksudkan untuk mengendalikan situasi, malah memicu kepanikan di kalangan narapidana.

Menurut pernyataan Menteri Dalam Negeri Kongo, Jacquemin Shabani, sebanyak 24 narapidana tewas akibat tembakan, sementara sebagian besar lainnya tewas karena terinjak-injak dalam kepanikan massal yang terjadi saat upaya pelarian.

Selain itu, insiden tersebut juga mengakibatkan 59 orang terluka, dengan beberapa di antaranya mengalami luka serius yang kini tengah mendapatkan perawatan. Shabani juga menyebutkan adanya laporan pemerkosaan terhadap perempuan dalam kerusuhan tersebut.

"Ada pula 59 orang terluka yang dirawat oleh pemerintah, selain beberapa kasus pemerkosaan terhadap perempuan." katanya.

Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan pemandangan yang memilukan, dengan mayat-mayat yang bergelimpangan di tanah dan para narapidana yang berusaha mengangkut tubuh-tubuh tersebut ke dalam kendaraan. Dalam peristiwa tersebut, beberapa bagian dari penjara juga mengalami kerusakan akibat kebakaran.

Wakil Menteri Kehakiman, Mbemba Kabuya, mengungkapkan bahwa upaya pelarian ini diduga direncanakan dari dalam oleh sekelompok narapidana yang berada di salah satu sayap penjara.

akibat kejadian itu, pihak berwenang segera menutup akses menuju penjara tersebut untuk melakukan penyelidikan mendalam.

Penjara Makala dikenal sebagai salah satu penjara yang paling padat di Kongo. Menurut Amnesty International, penjara ini memiliki kapasitas untuk menampung 1.500 orang, namun kenyataannya lebih dari 12.000 narapidana dijejalkan di dalamnya, sebagian besar masih menunggu proses peradilan.

Insiden ini bukan yang pertama terjadi di Makala. Pada tahun 2017, penjara ini juga menjadi sasaran serangan yang dilakukan oleh sebuah sekte agama, yang berhasil membebaskan puluhan narapidana.

Menteri Kehakiman Kongo, Constant Mutamba, menyebut insiden terbaru ini sebagai tindakan sabotase yang direncanakan.

Ia menegaskan bahwa pihak berwenang akan memberikan respons tegas terhadap para pelaku di balik aksi ini, termasuk mengeluarkan larangan pemindahan narapidana dari penjara tersebut dan merencanakan pembangunan penjara baru untuk mengurangi kepadatan yang ekstrem.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI