Suara.com - Kunjungan Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Sri Paus Fransiskus menjadi kunjungan bersejarah karena terakhir ke Indonesia terjadi lebih dari tiga dekade yang lalu, yakni Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.
Kunjungan apostolik Sri Paus Fransiskus ke Indonesia ini menjadi kunjungan awal dalam turnya ke wilayah Asia Pasifik. Selain Indonesia, Sri Paus juga berencana akan mengunjungi Papua Nugini, Timor-Leste, hingga Singapura.
Dalam berbagai kesempatan, Paus Fransiskus selalu terlihat mengenakan jubah warna putih gading. Hal ini sering kali memicu perbincangan tentang simbol dan maknanya.
Diketahui Paus Fransiskus mengenakan busana berwarna putih sebagai bagian dari tradisi yang sudah berlangsung lama di Gereja Katolik.
Tradisi mengenakan jubah putih ini dimulai sejak Paus Pius V, yang sebelumnya adalah seorang biarawan Dominikan. Melansir dari EWTN Global Catholic Network, mulanya jubah paus berwarna merah.
Kemudian sejak masa kepimpinan Paus Pius V, ia terbiasa menggunakan jubah keagamaan berwarna putih. Sejak itu, jubah putih menjadi warna resmi yang terus dipertahankan.
Warna putih pada busana ini melambangkan kemurnian, kesucian, dan kedamaian, serta merupakan simbol dari komitmen Paus terhadap pelayanan rohani dan kehidupan yang penuh pengabdian kepada Tuhan dan umat-Nya.
Dilansir dari laman Britannica, jubah putih yang digunakan oleh Paus Fransiskus dikenal dengan sebutan Soutane. Selain jubah, Paus Fransiskus juga menggunakan topi putih yang bernama Zucchetto.
Zucchetto sendiri merupakan sebuah penutup kenapa yang dikenakan oleh anggota hierarki ulama. Namun diketahui hanya Paus yang bisa menggunakan Zucchetto berwarna putih.
Baca Juga: Maarten Paes Seneng Banget Bisa Main Lawan Arab Saudi, Ajak Suporter Lakukan Ini
Menyadur laman US. Catholic, Paus juga mengenakan pellegrino atau mozzetta putih. Ini adalah jubah pendek di bahu yang juga merupakan bagian dari jubah Dominika dan selempang putih yang disulam dengan lambang kepausannya. Lambang ini disertai dengan salib dada pilihannya.
Selain itu, pakaian kepausan dapat dilengkapi dengan topi dan jubah merah panjang.