“Kita dan orang lain ibarat dua tetes air. Sama namun berbeda, sehingga perlu menanggalkan diri untuk memahami mereka dan sebaliknya,” papar Sri Paus Fransiskus.
"Kemudian tentang Indonesia, yang kaya dengan sumber alam, marga satwa, serta berbagai kekayaan negeri mesti dijaga. Bukan bertindak dengan kesombongan kepada alam,” lanjutnya.
Sri Paus Fransiskus yang lahir di Flores, Buenos Aires, Argentina pada 17 Desember 1936 ini juga menunjukkan sifat kebapaan yang jenaka.
Antara lain menyatakan, “Ingat, setan selalu ada di kantong!”
Artinya apa? Seluruh umat dan hadirin dibuat terbahak sekaligus memaknai kesederhanaan yang ditunjukkan Bapa Suci Vatikan ini.
Seluruhnya merefleksikan motto beliau dalam Papal Visit 2024 di Indonesia, yaitu Faith, Fraternity, Compassion.
Kunjungan ini sah, menandai berakhirnya penantian para penganut Katolik selama 35 tahun untuk dikunjungi Seorang Bapanya.