Seorang pejabat Hamas yang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata dengan Israel mengatakan kepada pejabat Kementerian Luar Negeri Turki pada Selasa bahwa Netanyahu terus-menerus "mengeluarkan persyaratan baru," khususnya mengenai "Koridor Philadelphi" serta "perlintasan perbatasan Rafah."
Tindakan Netanyahu itu, menurut pejabat Hamas tersebut, lagi-lagi menyebabkan kemunduran.
"Setiap saat kita kembali ke awal, dan memulai proses baru," kata pejabat tersebut. Menurut dia, Israel tidak bernegosiasi melainkan memaksa.
Kemarahan publik terhadap pemerintahan Netanyahu meningkat setelah militer mengatakan pada Minggu bahwa mereka telah menemukan jasad enam sandera dari Gaza selatan.
Sebagai tanggapan, serikat buruh terbesar di negara itu, Histadrut, menyerukan pemogokan umum satu hari untuk menekan pemerintah agar segera mewujudkan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Israel memperkirakan bahwa Hamas masih menyandera lebih dari 100 orang di Gaza. Sejumlah sandera itu diyakini sudah meninggal.
Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk. [Antara].