Suara.com - Maulid Nabi bukan hanya sekadar peringatan kelahiran, namun juga momentum untuk merenungkan perjalanan hidup Rasulullah SAW dan meneladani akhlak mulia beliau.
Puisi, dengan keindahan bahasanya, menjadi media yang indah untuk mengekspresikan kekaguman dan kecintaan kita kepada Rasulullah, serta mengajak umat untuk mengikuti jejak langkah beliau.
Keteladanan Rasulullah dalam Larik-Larik Puisi
Puisi tentang Maulid Nabi tidak hanya sekadar rangkaian kata indah, namun juga mengandung pesan mendalam tentang keteladanan Rasulullah.
Baca Juga: 8 Kumpulan Salawat untuk Memperingati Maulid Nabi, Bahasa Latin dan Arab Beserta Artinya
Seperti ini contohnya :
Cahaya di Kota Mekkah
Di kota Makkah, cahaya menyinari
Lahir Nabi Agung, mulia dan agung
Muhammad namanya, Rasul pilihan
Baca Juga: Maulid Nabi Tanggal Berapa, Libur atau Tidak?
Membawa petunjuk, rahmat bagi semesta
Tanpa ayah, kasih ibu menyelimuti
Kelahiranmu, mukjizat Ilahi
Sejak kecil, jujur dan amanah diri
Menjadi panutan, sepanjang masa
Nabi agung, teladan umat
Akhlak mulia, tiada tara
Mengajarkan cinta, kasih sayang dan damai
Membawa kita pada jalan yang lurus
Shalawat dan salam, tercurah selalu
Untuk Nabi Muhammad, junjungan hati
Semoga kita semua, bisa meneladani
Akhlak mulia, sepanjang hidup ini
Rinduku tak terbendung, wahai Rasul
Ingin ku jumpa, ingin ku peluk erat
Engkau cahaya hidup, bintang petunjuk
Menuntunku ke jalan surga