Suara.com - Pengibaran bendera Palestina selama acara-acara patriotik dalam beberapa hari terakhir, termasuk pada Hari Nasional Malaysia pada 31 Agustus, telah memicu kontroversi di negara berpenduduk mayoritas Muslim itu, yang mana terdapat dukungan luas bagi Palestina dalam konflik selama 11 bulan di Gaza.
Hal ini menyusul pengibaran bendera Palestina dan spanduk oleh penggemar klub sepak bola Selangor pada 24 Agustus, yang menampilkan sosok yang tampak seperti pejuang kemerdekaan Palestina bersama dengan pemain sepak bola bintang Malaysia Faisal Halim.
Peristiwa itu terjadi saat lagu kebangsaan "Negaraku" diputar sebelum dimulainya final Piala FA bergengsi di stadion nasional di Bukit Jalil.
Meskipun insiden itu dikritik secara luas, sebuah unggahan di X yang memperlihatkan bendera Malaysia, yang secara luas disebut Jalur Gemilang (Garis-garis Mulia), berdampingan dengan bendera Palestina di setiap lantai blok apartemen bertingkat tinggi menuai tanggapan beragam.
Postingan tersebut telah dilihat hampir tiga juta kali sejak 30 Agustus.
“Saya lahir dan besar di Malaysia dan saya mencintai Negaraku, Jalur Gemilang, dan segala hal tentang Malaysia. Ayah dan kakek saya berada di Stadion Merdeka pada 31/08/57. Saya sama sekali tidak setuju bendera negara lain dikibarkan untuk Merdeka KITA di samping Jalur Gemilang KITA!” tulis seorang pengguna dengan nama devprasad888.
Postingan di platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter tersebut menarik hampir seribu komentar dan 10.000 like, dan di-repost sebanyak 3.000 kali, tetapi tidak selalu oleh mereka yang mendukung sentimen tersebut, dengan beberapa menuduh pengguna tersebut membenci Muslim dan menjadi seorang Zionis.
“Orang Malaysia seharusnya tidak mengibarkan bendera Palestina pada Hari Merdeka. Kita seharusnya mengibarkan bendera Palestina setiap hari,” jawab pengguna X arxxxxmand.
Dr Khalil Hadi, ketua urusan internasional dan hubungan luar negeri partai Muslim Melayu terbesar di Malaysia, Parti Islam SeMalaysia, mengakui bahwa beberapa orang mungkin bertanya mengapa orang Malaysia memiliki perasaan yang begitu kuat terhadap masalah Palestina, sampai-sampai pada Hari Kemerdekaan, Jalur Gemilang dikibarkan bersama bendera Palestina.
Baca Juga: Thom Haye Antusias Gabung Timnas Indonesia Lagi, Calon Striker Malaysia Beri Respon Tak Terduga
“Ini karena negara ini telah merasakan penderitaan kolonialisme. Hak-hak kami dirampas, harga diri kami terhadap bangsa dan iman kami dihina. Kami merasakan penderitaan orang-orang Palestina, yang hak-haknya telah ditolak dan martabat mereka dinodai oleh Zionis,” kata Dr Khalil, yang juga seorang anggota dewan eksekutif negara bagian Terengganu, pada tanggal 1 September menanggapi kontroversi tersebut.